var addthis_config = {"data_track_addressbar":true};

toneng.blogspot.com

Sabtu, 22 Desember 2012

Masyarakat Diminta Berpartisipasi Menjaga Hutan


Kota Langsa | Pelaksanaan acara pencanangan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) 2012 Kota Langsa (23/12) ditandai dengan penanaman pohon secara simbolis oleh Wakil Walikota Langsa Drs.Marzuki Hamid, MM, dan diikuti unsur Muspida Lainnya di kawasan hutan lindung Kota Langsa di Dusun Buket Gampong Paya Bujok Seulemak Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa.

Kegiatan tersebut dihadiri sedikitnya seratus orang peserta yang terdiri dari unsur Pemerintah Kota Langsa, Satuan Pengamanan Hutan, kelompok tani serta tokoh masyarakat dalam wilayah Kota Langsa.

Dalam sambutannya, Wakil Walikota Langsa Drs.Marzuki Hamid, MM mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi menjaga dan melestarikan hutan. Marzuki juga meminta Kepala Dinas DKPP Kota Langsa untuk segera mendata titik-titik penanaman pohon sejak 2008 lalu.

Sementara Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian Kota Langsa Ir.M.Yusuf dalam laporanya mengatakan, sejak tahun 2010 hingga sekarang, jumlah bibit yang ditanam di wilayah Kota Langsa mencapai hampir tiga ratus ribu batang.

Menurutnya jumlah tersebut akan terus bertambah seiring dengan adanya program Kebun Bibit Rakyat (KBR), dimana dalam tahun ini Kota Langsa mendapat enam unit KBR yang tersebar dalam wilayah Kota Langsa baik darat maupun mangrove (bakau).

Rabu, 19 Desember 2012

Masyarakat Banyak Tak Paham Surat Tilang

IPTU Armen Siregar
Kota Langsa | Masih banyak masyarakat di Kota Langsa tidak paham tentang surat tilang yang dibuat oleh Santuan Lalulintas Polres Langsa kepada pengguna jalan yang melakukan pelanggaran lalulintas. Hampir setiap hari ada saja pengguna jalan yang terjaring, kebanyakan pengguna sepeda motor tidak memakai helm.

Kaurbin OPS Satuan Lalulintas Polres Langsa IPTU Armen Siregar mengungkapkan Rabu (19/12), banyak pelaku pelanggaran tidak mau meneken surat tilang, karena menganggap surat tilang yang diberikan tidak sah jika belum ditandatangani. Padahal surat tilang yang dikeluarkan tersebut adalah sebagai bukti pelanggaran yang sah dan dikeluarkan pada saat terjadinya pelanggaran.

Kata Armen , bahkan dengan tidak mau meneken surat tilang itu tentu akan memberatkan pelaku pelanggaran dalam persidangan karena dianggap tidak mengakui kesalahan. Sangat diiharapkan kepada masyarakat Kota Langsa mau mengerti tentang peraturan berlalulintas, sehingga kita merasakan kenyamanan bersama dalam berkenderaan dijalan raya.***

Rabu, 12 Desember 2012

Soft Launching Kantor Modern Kantor DJBC Langsa


Kota Langsa | Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Kuala Langsa menggelar soft Launching Kantor Modern dari Kelas II B menjadi Tipe Pratama (13/12).

Kantor modern itu didefenisikan sebagai kantor pelayanan DJBC yang memberikan pelayanan prima dan pengawasan yang efektif kepada pengguna jasa kepabeanan dan cukai dengan mengimplementasikan cara kerja yang cepat, efisien, transparan dan responsif terhadap kebutuhan pengguna jasa dengan dukungan instansi terkait.

Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Pratama Kuala Langsa Arief Andrian mengharapkan dengan diresmikannya kantor tersebut menjadi kantor modern nantinya dapat memberikan kontribusi nyata dalam dalam perlindungan, pemberdayaan dan pembangunan masyarakat di Kota Langsa.
Permasalahan yang menjadi prioritas untuk menuju kantor modern dapat diidentifikasikan empat pilar, seperti peningkatan kualitas SDM, penyempurnaan peraturan ( sistem dan prosedur ), penataan organisasi serta remunerasi.

Launching tersebut juga ditandai dengan menandatangani dukungan bersama Muspida Kota Langsa yang dihadiri Wakil Walikota Langsa  Marzuki Hamid, Wakapolres Langsa, Kajari, Pengguna Jasa, Kodim 0104 Aceh Timur serta mengundang sejumlah insan pers media cetak dan elektonik.

Rabu, 05 Desember 2012

BAPPEDA ACEH TIMUR DAN UNICEF GELAR SOSIALISASI RBM


Aceh Timur | Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Aceh Timur bekerjasama dengan Unicef, Selasa (4/12) menggelar kegiatan Sosialisasi Metode Result Based Management (RBM) untuk perencanaan, monitoring dan evaluasi program  yang diikuti pejabat/PNS   dari seluruh SKPK dalam kabupaten Aceh Timur yang dipusatkan di Hotel Khalifah Idi Rayeuk.

Hadir sebagai pemateri diantaranya perwakilan Bappeda provinsi Aceh Zulkifli, Unicef ,Vivin serta dari Bappeda Aceh Timur Salman Darajat SP MM.

Kepala Bappeda Aceh Timur Ir Husni Thamrin MM diwakili Kabid Perencanaan Pembangunan Ekonomi ,Muhammad Oriza dalam sambutan pembukaan mengatakan sosialisasi ini dirasakan sangat penting karena dengan metode RBM ini sebuah pendekatan yang bertujuan mencapai perubahan perubahan penting dalam operasional organisasi, dengan meningkatkan kinerja dengan hasil sebagai pusat orientasi  dan RBM juga pendekatan yang menekankan hasil-hasil pembangunan dalam perencanaan implementasi, pembelajaran dan pelaporan.

Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari sejak 4 Desember hingga 6 Desember 2012.

DIKUKUHKAN ,PENGURUS MESJID AGUNG DARUSSALIHIN IDI ACEH TIMUR


Aceh Timur | Bupati Aceh Timur Hasballah Bin M Thaib, Rabu(5/12) mengukuhkan Kepengurusan Mesjid Agung Darussalihin Idi periode 2012-2016 yang dipusatkan di Mesjid kebanggaan masyarakat Aceh Timur itu. 

Hadir dalam pengukuhan ini diantaranya Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Timur, Syaifannur SH MM, Asisten II M Ikhsan Ahyat, SSTP. MAP dan Para Kepala Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK), Kepala Bagian Setdakab, Camat, Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU),Baitul Mal, Himpunan Ulama Dayah (HUDA), Majelis Ulama Nanggro Aceh (MUNA) dan undangan lainnya.

Dalam amanatnya, bupati mengajak seluruh umat muslim dan masyarakat Aceh Timur untuk sama sama memakmurkan mesjid di daerah ini dan mari bersama-sama kita giatkan pengajian-pengajian di desa dan gampong-gampong untuk memberikan ilmu pengetahuan agama islam bagi masyarakat daerah ini serta generasi muda dan juga dengan pengajian-pengajian ini diharapkan sebagai upaya kita pemerintah dan umat islam dalam mencegah dan menangkal masuknya ajaran atau aliran aliran sesat yang memang saat ini marak di berbagai daerah di tanah air.

“Pendidikan agama di keluarga dan juga pengajian pengajian di gampong-gampong diharapkan menjadi benteng kokoh dalam memerangi ajaran ajaran sesat ini,”harap Bupati.

Mari kita bersama sama dengan pemerintah memajukan Aceh Timur dan tegaknya syariat islam di wilayah ini. Bupati juga berpesan agar pengurus dan pengelolaan mesjid ini dapat berjalan dengan baik sehingga nantinya dapat diwujudkan mesjid yang memiliki manejemen yang baik, bersih, nyaman untuk beribadah.

Kepada pengurus lama, juga diucapkan terimakasih atas kinerja dan pengabdiannya selama ini. Dalam pengukuhan pengurus Mesjid Agung Darussalihin ini, Bupati Hasballah M Thaib duduk sebagai Ketua Umum.

Menyambut Bulan Muharram 1434 H Abuya Djamaluddin Waly Pimpin Zikir Dan Doa Bersama


Aceh Timur | Dalam rangka menyambut bulan Muharram 143H, tokoh ulama dalam Kabupaten Aceh Timur berkumpul bersama untuk melakukan Dzikir dan Do’a bersama.

 “Walau saat ini kita telah memasuki Bulan Muharam 1434H namun tidak ada salahnya kita melakukan kegiatan ini demi kebaikan kita bersama,” ucap Abuya Tgk H. Djamaluddin Wali, salah seorang tokoh ulama kharismatik  Aceh yang khusus datang dari Banda Aceh untuk menghadiri kegiatan di maksud bertempat di Dayah Nurul Hayat Gampong/Desa Bantayan, Kecamatan Idi Rayeuk KabupatenAceh Timur, Selasa malam (4/12).

Sebelum acara zikir dan doa bersama serta tausiah yang disampaikan oleh Abuya Djamaluddin Waly, Dzikir dan do’a bersama ini diikuti sekitar 1000 orang peserta zikir yang datang baik dari Kecamatan Idi Rayeuk maupun dari Kecamatan sekitar dalam Kabupaten Aceh Timur.

Ketua MPU Aceh Timur, Tgk H, Bukhari yang akrab disapa Ayah Leuge dalam kata sambutanya mengatakan, bahwa abelakangan islam sering dipojokan oleh orang-orang yang tidak senang dengan bersatunya umat islam.

“Akhir-akhir ini islam semakin dipojokan serta dipecah belahkan oleh kelompok-kelompok yang tidak mengingikan islam bersatu. Untuk itu, dirinya berharap kepada teungku-teungku dan para ulama yang berada di Aceh Timur agar bersatu padu untuk mempertahankan islam agar tidak terpecah belahkan,“ pinta Ayah Leuge.

Sementara itu Tgk H, Muhammad Ali yang akrab disapa Abu Paya Pasi (pimpinan dayah Bustanul Huda), dalam sambutannya mengatakan, meminta kepada umat islam untuk selalu melaksanakan kenduri maulid yang semeriah mungkin.

“Dengan adanya kenduri Maulid tersebut, maka selalu terjalin silahturrahmi sehingga dengan adanya silahturrahmi maka kita umat islam akan selalu bersatu, hingga tidak mudah terpecah belah,“ ujar Abu Paya Pasi, seraya menghimbau kepada semua santri-santri yang berada di Aceh Timur untuk bersatu.

Sementara itu,  Pimpinan Pesantren Asaasunnajaah (Al-Waliyyah) Abuya Tgk H. Djamaluddin Waly, dalam Tausiahnya mengatakan, mengajak semua umat muslim khususnya masyarkat Aceh Timur untuk membekali diri dari pengaruh ajaran yang dapat menyesatkan diri atau orang lain dengan ucapan kita, ini semua demi untuk menjaga diri dari pengaruh orang-orang  penghacur agama Islam. Setelah  melakukan tausiah Abuya Tgk. Djamaluddin Waly, memimpin dzikir dan do’a bersama agar umat islam diberi keselamatan dan dijauhkan dari segala bala.

Do’a dan Dzikir bersama ini dihadiri, Bupati Aceh Timur, Hasballah Bin M. Thaib, Tgk H. Muhammad Ali atau yang lebih dikenal Abu Paya Pasi (Pimpinan Dayah Bustanul Huda), Tgk H, Bukhari atau yang sering disapa Ayah Leuge (Ketua MPU) Aceh Timur, Abu Wahab Keude Dua, Tgk H. M, Iqbal Hanafian, Ketua Baitul Mal Kabupaten Aceh Timur dan juga pimpinan dayah Babul Khairi, Kecamatan Julok, Zulkhaidir, Camat Idi Rayeuk Sulaiman, S.Ag, Camat Idi Tunong dan sejumlah tokoh ulama serta tokok masyarakat setempat, sementara Acara dan doa bersama tersebut berakhir sekitar pukul 00:00 Wib. (ariel)

PT.KAI Diminta Terbitkan Kontrak Sewa Tanah


Kota Langsa | CV. AL IZZA WAYLA selaku penyewa tanah di Jalan Rel Kereta Api Gampong Teungoh Kecamatan Langsa Kota meminta kepada pihak PT.KAI untuk menyelesaikan permasalahan sewa tanah di Jalan Rel Kereta Api tersebut.

Direktur CV.AL IZZA WAYLA Agustam Effendi mengatakan kepada wartawan(1/12), kiranya Menteri Perhubungan, Menteri Keuangan dan Meneg BUMN harus mengetahui permasalahan ini.

Agustam menambahkan, pada dasarnya sewaktu GM PT.KAI Provinsi Aceh masih dijabat oleh (Alm) Aripinus, saat itu dirinya akan menerbitkan kontrak tersebut. Tetapi hingga dilakukan pergantian GM.PT.KAI yang baru yang dijabat oleh Syafrudiansyah belum juga terselesaikan, seharusnya GM.PT.KAI yang baru meneruskan kebijakan yang telah diambil pejabat lama.

“Jadi kita sangat merasa kecewa atas sikap yang diambil pimpinan yang baru ini. Adapun luas pemakaian sewa tanah tersebut seluas tiga meter kali seratus meter, dengan luas keseluruhannya mencapai tiga ratus meter. Dan menyangkut masalah ini pihak PT.KAI General Manager Pengusahaan Aset sudah menyetujui dan membenarkan tanah ini telah disewakan kepada saya sesuai surat nomor : 45/ASET ACEH/VII/KA-2012 yang ditandatangani langsung oleh Supardi, SH.M. Hum. Selaku penyewa tanah saya sangat kecewa mengapa yang bersangkutan belum juga menyelesaikan persoalan tersebut, bahkan yang bersangkutan sudah dimutasi keluar Aceh,”. Tukas Agustam Effendi.

Agustam Effendi menambahkan, Muspika Kota Langsa telah mengeluarkan rekomendasi tertanggal 22 Mai 2012 dengan nomor surat 01/MUSPIKA/2012 guna menindaklanjuti surat rekomendasi dari PT.KAI  dengan nomor surat 23/ASET 14 ACEH /KA-2012 tentang pemakaian tanah milik PT.KAI yang berada di Gampong Teungoh Langsa Kota.

Lebih lanjut Gustam mengatakan, bahwa GM PT.KAI yang baru bersama SPI dan Tim khusus dari Bandung telah melakukan pertemuan dengan masyarakat penyewa tanah di Kota Langsa  pada November 2012 di kantor PT.KAI Langsa. Menurut Agustam, petugas SPI dinilai tidak berpihak kepada masyarakat.

Sabtu, 01 Desember 2012

Banjir di Aceh Tenggara Rusak Fasilitas Umum dan Lahan Pertanian


Aceh Tenggara | Sejumlah fasilitas umum dan lahan pertanian di Kecamatan Deleng Phokisen da Lawe Bulan rusak akibat luapan sungai Lawe Kisam yang tak mampu menampung debit air setelah diguyur hujan deras beberapa waktu lalu.

Seperti sebuah  beronjong di salah satu Desa Kati Jeroh  yang dibangun dengan menggunakan dana PNPM ikut hanyut dibawa arus sungai.

Dari Pantauan wartawan, warga di sejumlah desa di kecamatan tersebut terpaksa mengungsi karena ketinggian air yang menggenangi desa mereka terus bertambah, bahkan arus sungai juga menyeret kayu gelondongan hingga ke pemukiman warga.

Selain itu sejumlah desa terisolir karena akses antar desa dikecamatan tersebut putus karena tergenang air. (rina/sd)

Wabup Atim Temui Keluarga Korban Boat Tenggelam

Aceh Tamiang | Wakil Bupati Aceh Timur Syahrul bin Syamaun menemui langsung keluarga korban boat tenggelam yang belum ditemukan, Jumat (30/11) siang, di posko pencarian korban di Kuala Simpang, Aceh Tamiang. 

Sesampai di posko pencarian korban, Wabup langsung menemui tim pencarian, yang terdiri dari tim SAR Aceh Timur, SAR Tamiang, dan Basarnas dari Banda Aceh. Wakil bupati berdialog dengan tim SAR dan menanyakan perkembangan pencarian korban atas nama Geugeut, guru  program SM3T asal Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung yang mengajar di SMPN 2 Simpang Jernih, Kecamatan Simpang Jernih yang belum ditemukan.

Wabup Syahrul bin Syamaun pada kesempatan tersebut didampingi oleh Kepala BPBD Elfiandi, Kepala Dinas Kebersihan dan Pemadam Kebakaran Ir M Yasin, Kabid Dikmen M Yakob MPd, dan Saed Abbas (pengawas TKSD). Khusus kepada BPBD, wabup meminta agar pencarian korban yang belum ditemukan  dilakukan selama tujuh hari, sampai hari Minggu.

Wabup menyatakan keprihatinan yang mendalam atas musibah tenggelam boat yang telah menelan korban jiwa. "Mereka yang korban adalah putera-puteri terbaik bangsa yang telah mengabdikan pendidikannya di pedalaman Aceh Timur. Kami sangat kehilangan, karena mereka datang untuk mencerdaskan anak- anak kami," kata Syahrul bin Syamaun di hadapan perwakilan UPI (Universitas Pendidikan Indonesia) Bandung dan keluarga Geugeut.

Disaksikan perwakilan UPI, wakil bupati juga menyerahkan bantuan uang tunai ala kadarnya kepada Irvan (32), keluarga Geuget. "Bantuan ini jangan dilihat dari angkanya, tapi ini merupakan kepedulian sesama. Kita berdoa agar korban segera ditemukan. Kepada keluarga kami harapkan untuk tabah. Ini adalah musibah," ujar wabup memberi semangat.

Pada kesempatan yang sama, wabup juga meminta agar program SM3T dari Kementerian Pendidikan Nasional tetap dilanjutkan demi mencerdaskan anak- anak bangsa khususnya Aceh Timur. "Terima kasih semua, kepada korban Winda, Geugeut, dan korban lainnya. Kami nyatakan rasa salut, ujarnya.

Sementara itu, Asep Mulyana dari UPI Bandung mengucapkan terima kasih kepada Wakil Bupati Syahrul bin Syamaun atas perhatian Pemkab Aceh Timur yang diberikan dalam pencarian korban tenggelam. Dia mengungkapkan, program SM3T ini akan tetap dilakukan dan dipantau oleh Kementerian Pendidikan Nasional."Nanti kita akan mengevaluasi dengan memberikan perlengkapan keamanan kepada guru-guru terpencil," kata Asep di hadapan wakil bupati.

Sebagaimana diketahui, boat yang mengangkut penumpang  tenggelam di aliran sungai Aceh Tamiang- Simpang Jernih atau disebut dengan kawasan Batu Katak, Senin (26/11) sekira pukul 17.00 WIB, tiga korban  sudah ditemukan oleh tim gabungan secara terpisah dalam kondisi tidak bernyawa lagi.

Sekda Aceh Timur Tutup Pelatihan Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara


Kota Langsa | Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Timur Syaifannur SH MM menutup secara resmi kegiatan sosialisasi wawasan kebangsaan dan pelatihan bela Negara yang dilaksanakan di Makodim 0104 / Aceh Timur,Sabtu (1/12).

“Pemkab Aceh Timur selalu berkomitmen dan serius untuk meningkatkan pemahaman wawasan kebangsaan dan bela negara kepada seluruh elemen masyarakat melalui berbagai kegiatan dengan menjalin kerjasama serta kemitraan dengan berbagai instansi terkait,”. Ungkap Syaifannur dalam sambutannya pada penutupan sosialisasi wawasan kebangsaan dan bela Negara di halaman Makodim 0104/Aceh Timur.
            
Dijelaskannya, sosialisasi wawasan kebangsaan dan pelatihan bela Negara ini sebelumnya telah dilaksanakan selama empat hari yaitu sejak tanggal 27 November sampai 1 Desember 2012 yang diikuti 50 orang peserta dari 24 kecamatan dalam wilayah Kabupaten Aceh Timur. 

“Kegiatan ini merupakan bukti nyata keseriusan Pemkab Aceh Timur,”. Ujarnya.
            
Syaifannur mengemukakan, sebagaimana telah dimaklumi bahwa sasaran yang akan dicapai dengan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran elemen masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 

“Selain itu juga diharapkan dapat mempertebal komitmen untuk menjaga integritas bangsa,”.Tugasnya.
            
Menurutnya, tidak dapat dipungkiri bahwa pengaruh globalisasi dan kemajuan teknologi dapat berpengaruh terhadap pemahaman nilai kebangsaan, bahkan bisa juga mengarah kepada ancaman disintegritas bangsa. 

“Sebab,dalam realitas kehidupan berbangsa dan bernegara telah banyak terjadi pergeseran pemahaman nilai-nilai kebangsaan masyarakat akibat maraknya informasi yang belum tentu benarnya sehingga mempengaruhi masyarakat,”. Terang Syaifannur lagi.
            
Oleh karena itu, sangat perlu kewaspadaan dari semua jajaran terkait guna mengantisipasi dan memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat sehingga eksistensi bangsa tetap terjaga dari pengaruh negatif. 

“Keempat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila,UUD 1945,Bhineka Tunggal Ika dan NKRI harus selalu dijaga dan dipelihara sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,”. Sebutnya.
            
Dalam kesempatan tersebut Sekda Aceh Timur mengharapkan agar segala pembekalan yang telah diperoleh selama mengikuti kegiatan sosialisasi ini dapat diimplementasikan dalam rangka meningkatkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
            
Sementara itu,Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0104/Aceh Timur Letkol Muhammad Hasan seusai penutupan sosialisasi wawasan kebangsaan dan bela negara mengatakan, kegiatan yang telah berlangsung ini merupakan gelombang pertama dan akan berlanjut di tahun 2013 mendatang.
            
“Diharapkan  unsur-unsur masyarakat di Aceh Timur yang telah ikut program ini nantinya akan bisa menjadi pelopor dalam pemahaman  wawasan kebangsaan dan bela negara,”. Pinta Muhammad Hasan sembari menambahkan, materi yang diberikan pada pelatihan meliputi keagamaan, narkoba, pancasila, UUD 1945, sejarah Aceh dan sejarah Indonesia serta UU No 11 tentang Pemerintahan Aceh.