var addthis_config = {"data_track_addressbar":true};

toneng.blogspot.com

Kamis, 29 November 2012

KEUTAMAAN MEMAHAMI NAMA-NAMA DAN SIFAT-SIFAT ALLAH AZZA WA JALLA

Oleh
Ustadz Abdullâh bin Taslîm al-Buthoni



Memahami nama-nama Allah Azza wa Jalla yang maha indah dan sifat-sifat-Nya yang maha sempurna merupakan pembahasan yang sangat penting dalam agama Islam, bahkan termasuk bagian paling penting dan utama dalam mewujudkan keimanan yang sempurna kepada Allah Azza wa Jalla . Karena tauhid ini adalah salah satu dari dua jenis tauhid yang menjadi landasan utama iman kepada Allah Azza wa Jalla.

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: "Sendi utama (kunci pokok) kebahagiaan, keselamatan dan keberuntungan adalah dengan mewujudkan dua jenis tauhid yang merupakan landasan tegaknya iman kepada Allah Azza wa Jalla , yang akan Allah Azza wa Jalla wujudkan dengan mengutus para rasul-Nya. Inilah inti seruan para rasul dari yang pertama sampai yang terakhir. 

Yang pertama: Tauhid al-'ilmi al-khabari al-I'tiqâdi (tauhid yang berhubungan dengan ilmu/pemahaman, yang bersumber dari berita/wahyu Allah Azza wa Jalla semata-mata, dan menyangkut keyakinan dalam hati), yang mengandung penetapan sifat-sifat maha sempurna bagi Allah Azza wa Jalla , dan pensucian sifat-sifat-Nya dari penyerupaan (dengan sifat makhluk), serta peniadaan sifat-sifat yang menunjukkan kekurangan dari-Nya.

Yang kedua: Penghambaan diri kepada Allah Azza wa Jalla semata-mata dan tiada sekutu bagi-Nya, memurnikan kecintaan, keikhlasan, ketakutan, pengharapan dan penyandaran diri kepada Allah Azza wa Jalla , serta sikap ridha kepada Allah Azza wa Jalla rabb (pencipta), sembahan dan pelindung satu-satunya, dan tidak menjadikan tandingan bagi-Nya dengan segala sesuatu.

Allah Azza wa Jalla telah menghimpun dua jenis tauhid ini dalam dua surat al-Ikhlâsh[1] (dalam al-Qur'ân), yaitu surat:

قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ

Katakanlah: Hai orang-orang kafir [al-Kâfirun/109:1]

Surat ini mengandung tauhid al-'amali al-irâdi (tauhid yang menyangkut amal perbuatan dan kehendak/niat).

Dan surat:

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ

Katakanlah: Dia-lah Allah Azza wa Jalla yang maha esa [al-Ikhlâsh/112:1]

Surat ini mengandung tauhid al-'ilmi al-khabari.

Dan masing-masing tauhid ini tidak bisa berdiri sendiri tanpa yang lainnya (keduanya saling menyempurnakan). Oleh karena itulah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu membaca kedua surat ini dalam shalat sunnat sebelum shalat subuh dan sesudah magrib, serta dua rakaat terakhir shalat witir. Shalat subuh dan maghrib merupakan pembuka dan penutup amal shalih (shalat), yang bertujuan untuk menjadikan tauhid sebagai permulaan dan penutup waktu siang hari"[2] .

Oleh karena itu, Syaikh Muhammad bin Shâlih al-'Utsaimîn rahimahullah ketika menjelaskan makna iman kepada Allah Azza wa Jalla, beliau berkata: "Iman kepada Allah Azza wa Jalla mengandung empat perkara: 

• Pertama : mengimani /meyakini keberadaan Allah Azza wa Jalla.
• Kedua : mengimani keesaan Allah Azza wa Jalla dalam ar-Rubûbiyyah (pencipta, pengatur dan pelindung bagi alam semesta).
• Ketiga : mengimani keesaan Allah Azza wa Jalla dalam al-ulûhiyyah (hak untuk disembah dan diibadahi).
• Keempat: mengimani semua nama dan sifat Allah Azza wa Jalla dengan cara yang sesuai dengan kemaha-sempurnaan dan kemaha-agungan-Nya, tanpa menyelewengkan makna, menolak, memvisualkan, dan menyerupakan (sifat-sifat-Nya dengan sifat-sifat makhluk). Maka barangsiapa yang menyelewengkan makna ayat-ayat dan hadits-hadits tentang sifat-sifat Allah Azza wa Jalla , berarti dia belum mewujudkan keimanan yang sempurna kepada Allah Azza wa Jalla "[3] .

Pentingnya Memahami Tauhid Asmâ` Wa Sifât 
Untuk memperjelas keterangan di atas, berikut ini kami akan sampaikan beberapa hal penting yang menunjukkan besarnya keutamaan memahami tauhid ini:

1. Memahami tauhid asmâ` wa shifât adalah ilmu yang paling agung dan paling utama secara mutlak, karena berhubungan langsungdengan Allah Azza wa Jalla , zat yang maha sempurna.
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: "Sesungguhnya keutamaan suatu ilmu mengikuti keutamaan obyek yang dipelajarinya. karena keyakinan akan dalil-dalil dan bukti-bukti keberadaannya. juga karena besarnya kebutuhan dan manfaat untuk memahaminya. Maka tidak diragukan lagi, bahwa ilmu tentang Allah Azza wa Jalla , nama-nama, sifat-sifat dan perbuatan-perbuatan-Nya adalah ilmu yang paling agung dan paling utama. Perbandingan ilmu ini dengan ilmu-ilmu yang lain adalah seperti perbandingan (kemahasempurnaan) Allah Azza wa Jalla dengan semua obyek yang dipelajari (dalam) ilmu-ilmu lainnya"[4].

2. Memahami tauhid asmâ` wa shifât Allah Azza wa Jalla adalah landasan utama semua ilmu yang lainnya.
Ibnul Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah berkata: "Ilmu tentang nama, sifat dan perbuatan Allah Azza wa Jalla adalah landasan semua ilmu. Semua ilmu lainnya mengikuti ilmu ini; yang juga dibutuhkan untuk mewujudkan keberadaan ilmu-ilmu lainnya. Sehingga ilmu ini merupakan asal dan landasan bagi setiap ilmu lainnya. Barangsiapa yang mengenal Allah Azza wa Jalla maka dia akan mengenal selain-Nya, dan barangsiapa yang tidak mengenal-Nya maka lebih lagi dia tidak akan mengenal selain-Nya. Allah Azza wa Jalla berfirman:

وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa (lalai) kepada Allah, maka Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri, mereka itulah orang-orang yang fasik" [al-Hasyr/59:19]

Renungkanlah ayat ini, maka kalian akan menemukan di dalamnya suatu makna yang agung dan mulia, yaitu: barangsiapa yang lupa kepada Allah Azza wa Jalla , maka Allah Azza wa Jalla akan menjadikannya lupa kepada dirinya sendiri, sehingga dia tidak mengetahui hakekat dan kebaikan-kebaikan untuk dirinya sendiri. Bahkan dia melupakan jalan untuk kebaikan dan keberuntungan bagi dirinya di dunia dan akhirat. Karena dia telah berpaling dari fitrah yang Allah Azza wa Jalla jadikan bagi dirinya, lalu dia lupa kepada Allah Azza wa Jalla . Maka Allah Azza wa Jalla menjadikannya lupa kepada diri dan perilakunya sendiri, juga kepada kesempurnaan, kesucian dan kebahagiaan dirinya di dunia dan akhirat. Allah Azza wa Jalla berfirman

وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا

Dan janganlah kamu mengikuti orang yang telah kami lalaikan hatinya dari mengingat Kami, serta menuruti hawa (nafsu)nya, dan keadaannya itu melampaui batas" [al-Kahfi/18:28]

Karena dia lalai mengingat Allah Azza wa Jalla, maka keadaan dan hatinya pun melampaui batas (menjadi rusak), sehingga dia tidak memperhatikan sedikitpun kebaikan, kesempurnaan, serta kesucian jiwa dan hatinya, bahkan kondisi hatinya menjadi tak menentu dan tidak terarah, keadaannya melampaui batas, merasa kebingungan, serta tidak mendapatkan petunjuk ke jalan yang benar.

Jadi, ilmu tentang Allah Azza wa Jalla adalah landasan semua ilmu, sekaligus merupakan landasan pemahaman seorang hamba terhadap kebahagiaan, kesempurnaan dan kebaikan (dirinya) di dunia dan akhirat. Ketidak-pahaman terhadap ilmu ini akan mengakibatkan ketidakpahaman terhadap kebaikan, kesempurnaan, kesucian dan kebahagiaan diri sendiri. Maka memahami ilmu ini adalah (kunci utama) kebahagiaan seorang hamba, dan ketidakpahaman tentangnya merupakan sumber (utama) kebinasaannya"[5].

3. Memahami tauhid asmâ` wa shifât Allah Azza wa Jalla dengan benar adalah satu-satunya pintu untuk bisa mengenal Allah Azza wa Jalla (ma'rifatullâh) dengan pengenalan yang benar, yang merupakan landasan ibadah kepada Allah Azza wa Jalla . Karena salah satu landasan utama ibadah adalah al-mahabbah (kecintaan) kepada Allah Azza wa Jalla dan hal itu tidak mungkin dicapai kecuali dengan mengenal Allah Azza wa Jalla dengan pengenalan yang benar melalui pemahaman terhadap tauhid nama-nama dan sifat-sifat-Nya. Sehingga orang yang tidak memiliki ma'rifatullâh (mengenal Allah Azza wa Jalla ) dengan benar, tidak mungkin bisa beribadah dengan benar kepada-Nya.[6]

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: "Barangsiapa yang mengenal Allah Azza wa Jalla dengan nama-nama, sifat-sifat dan perbuatan-perbuatan-Nya, maka dia pasti akan mencintai-Nya" [7]

Oleh karena itulah, Allah Azza wa Jalla menjelaskan keterkaitan antara ibadah kepada-Nya dan pemahaman terhadap nama-nama dan sifat-sifat-Nya dalam dua ayat al-Qur'ân:

Ayat yang pertama: 

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka beribadah kepada-Ku [adz-Dzâriyât/51:56]

Ayat yang kedua: 

اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ يَتَنَزَّلُ الْأَمْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ وَأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا

Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui (memahami) bahwasannya Allah maha kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu. [ath-Thalâq/65:12]

Kedua ayat ini menunjukkan bahwa ibadah kepada Allah Azza wa Jalla tidak akan mungkin dapat diwujudkan oleh seorang hamba dengan benar, kecuali setelah dia mengenal nama-nama dan sifat-sifat Allah Azza wa Jalla dengan pemahaman yang benar.[8] 

4. Ketakutan dan ketakwaan yang sebenarnya kepada Allah Azza wa Jalla hanya bisa dicapai dengan ma'rifatullâh (mengenal Allah Azza wa Jalla dengan cara yang benar), melalui pemahaman terhadap nama-nama dan sifat-sifat-Nya.

Allah Azza wa Jalla berfirman: 

إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ

Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-hamba-Nya, hanyalah orang-orang yang berilmu (mengenal Allah)" [Fâthir/35:28]

Dalam hadits yang shahîh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam : "Sesungguhnya aku adalah orang yang paling bertakwa kepada Allah Azza wa Jalla dan paling mengenal-Nya di antara kamu sekalian"[9] .

Imam Ibnu Katsîr rahimahullah berkata: "Arti (ayat di atas): Hanyalah orang-orang yang berilmu dan mengenal Allah Azza wa Jalla yang memiliki rasa takut yang sebenarnya kepada Allah Azza wa Jalla , karena semakin sempurna pemahaman dan pengetahuan (seorang hamba) terhadap Allah Azza wa Jalla , zat yang maha mulia, maha kuasa dan maha mengetahui, yang memiliki sifat-sifat yang maha sempurna dan nama-nama yang maha indah, maka ketakutan (hamba tersebut) kepada-Nya semakin besar pula"[10] .

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: "Semakin bertambah pengetahuan seorang hamba terhadap (nama-nama dan sifat-sifat) Allah Azza wa Jalla , maka semakin bertambah pula rasa takut dan pengagungannya kepada-Nya, yang kemudian pengetahuannya ini akan mewariskan perasaan malu, pengagungan, pemuliaaan, merasa selalu diawasi, kecintaan, bertawakal, selalu kembali, serta ridha dan tunduk kepada perintah Allah Azza wa Jalla ."[11] 

Syaikh `Abdurrahmân as-Sa'di rahimahullah berkata: "Semakin banyak pengetahuan seseorang terhadap (nama-nama dan sifat-sifat) Allah Azza wa Jalla , maka rasa takutnya kepada-Nya pun semakin besar, yang kemudian rasa takut ini menjadikan dirinya (selalu) menjauhkan dirinya dari perbuatan-perbuatan maksiat dan (senantiasa) mempersiapkan diri untuk berjumpa dengan Zat yang ditakutinya (Allah Azza wa Jalla )."[12] 

5. Memahami tauhid asmâ` wa shifât Allah Azza wa Jalla dengan benar adalah satu-satunya cara untuk bisa meraih kenikmatan dan kemuliaan tertinggi di dunia dan akhirat.
Dalam hadits yang shahîh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jika penghuni surga telah masuk surga, Allah Azza wa Jalla berfirman: “Apakah kalian (wahai penghuni surga) menginginkan sesuatu sebagai tambahan (dari kenikmatan surga)?" Maka mereka menjawab: "Bukankah Engkau telah memutihkan wajah-wajah kami? Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke dalam surga dan menyelamatkan kami dari (azab) neraka?" Maka (pada waktu itu) Allah Azza wa Jalla membuka hijâb (yang menutupi wajah-Nya yang maha mulia), dan penghuni surga tidak pernah mendapatkan suatu (kenikmatan) yang lebih mereka sukai dari pada melihat (wajah) Allah Azza wa Jalla .” kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat berikut:

لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَىٰ وَزِيَادَةٌ

Bagi orang-orang yang berbuat kebaikan, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya (melihat wajah Allah Azza wa Jalla )” [Yûnus/10:26][13] 

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitab beliau “Ighâtsatul lahafân ”[14] menjelaskan bahwa kenikmatan tertinggi di akhirat ini (melihat wajah Allah Azza wa Jalla ) adalah balasan yang Allah Azza wa Jalla berikan kepada orang yang merasakan kenikmatan tertinggi di dunia, yaitu kesempurnaan dan kemanisan iman, kecintaan yang sempurna dan kerinduan untuk bertemu dengan-Nya, serta perasaan tenang dan bahagia ketika mendekatkan diri dan berzikir kepada-Nya [15] , yang semua ini merupakan buah dari pemahaman yang benar terhadap nama-nama dan sifat-sifat Allah Azza wa Jalla .

Beliau menjelaskan hal ini berdasarkan lafazh doa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sebuah hadits yang shahîh: “Aku meminta kepada-Mu (ya Allah Azza wa Jalla ) kenikmatan memandang wajah-Mu (di akhirat nanti) dan aku meminta kepada-Mu kerinduan untuk bertemu dengan-Mu (sewaktu di dunia)…”[16].

Penutup
Beberapa poin yang kami sebutkan di atas menggambarkan kepada kita agungnya kedudukan tauhid asmâ` wa shifât Allah Azza wa Jalla dan besarnya keutamaan mempelajari dan memahaminya. Masih banyak poin lain yang tentu tidak mungkin disebutkan semuanya di sini.

Semoga tulisan ini bermanfaat dan menjadi motivasi bagi kita untuk semakin giat dan bersungguh-sungguh mempelajari ilmu agama, terutama ilmu tauhid yang merupakan landasan agama Islam ini.

Ya Allah Azza wa Jalla , aku meminta kepada-Mu kenikmatan memandang wajah-Mu (di akhirat nanti), dan aku meminta kepada-Mu kerinduan untuk bertemu dengan-Mu (sewaktu di dunia), tanpa adanya bahaya yang mencelakakan dan fitnah yang menyesatkan.

وَصَلَّى الله ُوَسَلَّمَ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَأَلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ , وَأَخِرُ دَعْوَاناَ أَنِ الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ اْلعَا لَمِيْنَ

Kota Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, 7 Jumadal Akhir 1430 H

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 04/Tahun XIII/1430H/2009M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196]



Sumber : http://almanhaj.or.id/content/3388/slash/0/keutamaan-memahami-nama-nama-dan-sifat-sifat-allah-azza-wa-jalla/

HAL-HAL YANG MENAKUTKAN DI ALAM KUBUR

Oleh
Ustadz Dr. Ali Musri Semjan Putra, M.A


Apabila kita mengamati nash-nash yang shahîh dari al-Qur`ân dan Sunnah serta di topang oleh pemahaman dan pandangan para Ulama dalam memahami nash-nash tersebut, maka diketahui bahwa manusia akan melewati empat alam kehidupan, yaitu: alam rahim, alam dunia, alam barzakh (kubur), alam akhirat. Semua proses kehidupan setiap alam tersebut memiliki kekhususan masing-masing, tidak bisa disamakan antara satu dengan lainnya. Misalnya alam rahim, mungkin saja bisa diketahui sebagian proses kehidupan di sana melalui peralatan kedokteran yang canggih, tapi di balik itu semua, masih banyak keajaiban yang tidak terungkap dengan jalan bagaimana pun. Semua itu merupakan rahasia yang sengaja Allah Azza wa Jalla tutup dari ilmu dan pandangan umat manusia. Allah Azza wa Jalla telah menerangkan dalam firman-Nya yang berbunyi: 

وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا 

Tidaklah kalian diberi ilmu kecuali sedikit saja [al-Isrâ`/17:85]

Apalagi bila kita hendak berbicara tentang kehidupan alam kubur dan alam akhirat, tiada pintu yang bisa kita buka kecuali pintu keimanan terhadap yang ghaib, melalui teropong nash-nash al-Qur`ân dan Sunnah. Beriman dengan hal yang ghaib adalah barometer pembeda antara seorang Mukmin dengan seorang kafir, sebagaimana termaktub dalam firman Allah Azza wa Jalla :

ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ 

Kitab (al-Qur`ân) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib". [al-Baqarah/2:2-3]

Banyak nash dari al-Qur`ân dan Sunnah yang mengukuhkan persoalan ini, yang tidak mungkin diuraikan dalam tulisan yang singkat ini.

KEADAAN MANUSIA DI ALAM KUBUR
Setiap manusia yang hidup di dunia ini pasti akan melewati alam kubur. Alam ini disebut pula alam barzakh yang artinya perantara antara alam dunia dengan alam akhirat, sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla.

حَتَّىٰ إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ ۚ كَلَّا ۚ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا ۖ وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ

“Apabila kematian datang kepada seseorang dari mereka, ia berkata, "Ya Rabbku kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada Barzakh (pembatas) hingga hari mereka dibangkitkan. [al-Mukminûn/23:99-100]

Para ahli tafsir dari Ulama Salaf sepakat mengatakan, "Barzakh adalah perantara antara dunia dan akhirat, atau perantara antara masa setelah mati dan hari kebangkitan [1]. "

Alam Barzakh dinamakan dengan alam kubur adalah karena keadaan yang umum terjadi. Karena pada umumnya jika manusia meninggal dunia, dia dikubur dalam tanah. Namun, bukan berarti orang yang tidak dikubur terlepas dari peristiwa-peristiwa alam barzakh. Seperti orang yang dimakan binatang buas, tenggelam di lautan, dibakar ataupun terbakar. Sebab Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Seperti yang diceritakan Rasulullâh n dalam sabdanya:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللَّهِ nقَالَ قَالَ رَجُلٌ لَمْ يَعْمَلْ خَيْرًا قَطُّ فَإِذَا مَاتَ فَحَرِّقُوْهُ وَاذْرُوْا نِصْفَهُ فِي الْبَرِّ وَنِصْفَهُ فِي الْبَحْرِ فَوَاللَّهِ لَئِنْ قَدَرَ اللَّهُ عَلَيْهِ لَيُعَذِّبَنَّهُ عَذَابًا لاَ يُعَذِّبُهُ أَحَدًا مِنْ الْعَالَمِيْنَ فَأَمَرَ اللَّهُ الْبَحْرَ فَجَمَعَ مَا فِيهِ وَأَمَرَ الْبَرَّ فَجَمَعَ مَا فِيهِ ثُمَّ قَالَ لِمَ فَعَلْتَ قَالَ مِنْ خَشْيَتِكَ وَأَنْتَ أَعْلَمُ فَغَفَرَ لَهُ

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Seorang yang tidak pernah beramal baik sedikit pun berkata kepada keluarganya: apabila ia meninggal maka bakarlah dia, lalu tumbuk tulangnya sehalus-halusnya. Kemudian sebarkan saat angin kencang bertiup, sebagian di daratan dan sebagian lagi di lautan. Lalu ia berkata, ‘Demi Allah, jika Allah mampu untuk menghidupkannya, tentu Allah akan mengazabnya dengan azab yang tidak diazab dengannya seorang pun dari penduduk alam. Maka Allah memerintahkan lautan dan daratan untuk mengumpulkan debunya yang terdapat dalamnya. Maka tiba-tiba ia berdiri tegak. Lalu Allah bertanya kepadanya, “Apa yang mendorongnya untuk melakukan hal tersebut? [2]

Dari kisah di atas dapat kita lihat bagaimana seseorang tersebut berusaha untuk lari dari azab Allah Azza wa Jalla dengan cara yang menurut akal pikirannya dapat membuatnya lolos dan lepas dari azab Allah Azza wa Jalla. Tetapi hal tersebut tidak dapat melemahkan kekuasaan Allah Azza wa Jalla . Bila seandainya ada seseorang mau melakukan tipuan terhadap Allah Azza wa Jalla agar ia terlepas dari azab kubur, sesungguhnya kekuasan Allah Azza wa Jalla jauh lebih kuat daripada tipuannya. Pada hakikatnya yang ditipu adalah dirinya sendiri. 

Di alam kubur manusia akan mengalami kehidupan sampai terompet sangkakala ditiup oleh malaikat Israfil. Di sana ada yang bersukacita dan ada pula yang berdukacita, ada yang bahagia dan ada pula yang menderita. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Barâ' bin 'Azib Radhiyallahu anhu. Ia berkata, "Ketika kami menghadiri penguburan jenazah di perkuburan Baqi' Gharqad, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi kami lalu beliau duduk dan kami pun duduk di sekeliling beliau, seolah-olah ada burung yang hinggap di atas kepala kami (gambaran akan ketenangan Sahabat). Orang jenazah tersebut sedang digalikan lahatnya. Lalu Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan, "Aku berlindung kepada Allah dari azab kubur" sebanyak tiga kali. Selanjutnya beliau berkata, “Sesungguhnya seorang hamba apabila akan menjumpai kehidupan akhirat dan berpisah dengan kehidupan dunia, para malaikat turun mendatanginya, wajah mereka bagaikan matahari. Mereka membawa kain kafan dan minyak harum dari surga. Para malaikat tersebut duduk dengan jarak sejauh mata memandang. Kemudian malaikat maut mendatanginya dan duduk dekat kepalanya seraya berkata, “Wahai jiwa yang baik keluarlah menuju ampunan dan keridhaan Allah. Maka keluarlah ruh itu bagaikan air yang mengalir dari mulut cerek. Maka malaikat maut mengambil ruhnya. Bila ruh itu telah diambil, ia tidak membiarkan berada di tangannya walaupun sekejab mata hingga para malaikat (yang membawa kafan dan minyak harum) mengambilnya. Lalu mereka bungkus ruh itu dengan kafan dan minyak harum tersebut. Maka keluarlah darinya aroma, bagaikan aroma minyak kasturi yang paling harum di muka bumi. Mereka membawa ruh itu naik menuju (ke langit). Mereka melewati para malaikat yang bertanya, ‘Siapa bau harum yang wangi ini? Maka mereka menyebutnya dengan panggilan yang paling baik di dunia. Sampai naik ke langit, lalu mereka meminta dibukakan pintu langit, maka lalu dibukalah untuknya. Malaikat penghuni setiap langit mengiringinya sampai pada langit berikutnya. Dan mereka berakhir pada langit tempat Allah berada. Allah berkata, ‘Tulislah kitab hamba-Ku pada 'Illiyyin (tempat yang tinggi) dan kembalikan ia ke bumi, sesungguhnya Aku menciptakan mereka dari bumi, kemudian di sanalah mereka dikembalikan dan akan dibangkitkan kelak. Selanjutnya, ruhnya dikembalikan ke jasadnya. Lalu datanglah kepadanya dua malaikat, keduanya menyuruhnya untuk duduk. Kedua malaikat itu bertanya kepadanya, ‘Siapa Rabbmu?’ ia menjawab, ‘Rabbku adalah Allah’. ‘Apa agamamu?’ Ia menjawab agamaku Islam’. ‘Siapa orang yang diutus kepadamu ini?’ Ia menjawab, ‘Ia adalah Rasulullâh. ‘Apa ilmumu?’ Ia menjawab, ‘Aku membaca kitab Allah dan beriman dengannya’. Lalu diserukan dari langit, ‘Sungguh benar hambaku’. Maka bentangkanlah untuknya tikar dari surga. Dan bukakan baginya pintu surga. Maka datanglah kepadanya keharuman surga dan dilapangkan kuburnya sejauh mata memandang. Selanjutnya, datang kepadanya orang yang berwajah tampan, berpakaian bagus dan harum mewangi. Ia (orang berwajah tampan) berkata, ‘Bergembiralah dengan semua yang menyenangkanmu. Inilah hari yang dijanjikan untukmu. Maka ia (mayat) pun bertanya, ‘Siapa anda, wajahmu yang membawa kebaikan?’ Maka ia menjawab, ‘Aku adalah amalmu yang shaleh’. Ia bertanya lagi, ‘Ya Allah, segerakanlah kiamat agar aku bisa kembali kepada keluarga dan hartaku. 

Dan bila seorang kafir, ia berpindah dari dunia dan menuju ke alam akhirat. Dan para malaikat turun dari langit menuju kepadanya dengan wajah yang hitam. Mereka membawa kain ketan yang kasar, mereka duduk dengan jarak dari mayat sejauh mata memandang. Kemudian datanglah malaikat Maut duduk di dekat kepalanya. Ia berkata, ‘Wahai jiwa yang kotor, keluarlah menuju kemurkaan Allah. Selanjutnya, ruhnya pun menyebar ke seluruh tubuhnya dan malaikat Maut mencabut ruhnya dengan kuat seperti mencaput sisir besi dari ijuk yang basah. Bila ruh itu telah diambil, malaikat itu tidak membiarkannya sekejab mata di tangannya, sampai para malikat (ruh) meletakkannya pada kain ketan yang kasar tersebut. Kemudian ia mengeluarkan bau yang paling busuk di muka bumi. Selanjutnya para malaikat membawa naik ruh tersebut. Tiada malaikat yang mereka lewati kecuali mereka mengatakan, ‘Bau apa yang sangat keji ini?’ ia dipanggil dengan namanya yang paling jelek waktu di dunia. Sehingga arwahnya sampai pada langit dunia dan malaikat meminta pintunya dibuka, akan tetapi tidak diizinkan. Kemudian Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca firman Allah

لَا تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَلَا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّىٰ يَلِجَ الْجَمَلُ فِي سَمِّ الْخِيَاطِ :

Tidak dibukakan untuk mereka pintu langit, dan mereka tidak akan masuk surga sampai onta masuk ke dalam lubang penjahit". [al-A`râf/7:40]

Setelah itu Allah Azza wa Jalla berkata, "Tulislah catatan amalnya di Sijjîn pada lapisan bumi yang paling bawah". Dan ruhnya dilemparkan jauh-jauh. Kemudian Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat:

وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاءِ فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ أَوْ تَهْوِي بِهِ الرِّيحُ فِي مَكَانٍ سَحِيقٍ 

Barangsiapa yang berbuat syirik kepada Allah, maka seolah-olah ia telah terjatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan oleh angin ke tempat yang jauh [al-Hajj/22:31]

Setelah itu ruhnya dikembalikan ke jasadnya, dan datang kepadanya dua orang malaikat yang menyuruhnya duduk. Kedua malaikat itu bertanya, ‘Siapa Rabbmu? ia menjawab, ‘Ha ha, aku tidak tahu’. Mereka bertanya lagi, ‘Siapakah orang yang diutus kepadamu ini?’ Ia menjawab, ‘Ha ha, aku tidak tahu’. Maka seseorang menyeru dari langit, ‘Sungguh ia telah berdusta’. Bentangkan tikar untuknya dari api neraka dan bukakan salah satu pinti neraka untuknya. Maka datanglah kepadanya angin panas neraka. Lalu kuburnya disempitkan sehingga tulang-tulang rusuknya saling berdempet. Kemudian datang kepadanya seorang yang bewajah jelek, berpakaian jelek dan berbau busuk. Orang itu berkata, ‘Berbahagialah dengan apa yang menyakitimu, inilah hari yang dijanjikan padamu. Lalu ia (mayat) bertanya, ‘Siapa engkau yang berwajah jelek?’ Ia menjawab, Aku adalah amalanmu yang keji’. Lalu mayat itu mengatakan, ,Rabb ku janganlah engkau datangkan Kiamat"[3] .

Jika seorang Muslim mau merenung sejenak bagaimana keadaan dan kondisi kehidupannya nanti di alam kubur. Niscaya ia akan menjauhi perbuatan maksiat dan dosa. Bayangkan, bagaimana keadaan kita ketika berada dalam sebuah lubang yang sempit lagi gelap, serta tidak ada cahaya sedikit pun. Betapa mencekam suasana gelap itu dan menimbulkan rasa takut yang dalam, napas terasa sesak, semakin lama semakin sulit untuk bernapas, rasa haus, lapar, panas, mau berteriak tidak seorang pun yang mendengar. 

Akan tetapi alam kubur jauh berbeda dari semua itu. Tidak hanya sebatas apa yang tergambar ketika kita berada dalam sebuah lubang sempit dan gelap. Suasana di sana akan ditentukan oleh amalan kita sewaktu di dunia. Orang yang beramal shaleh waktu di dunia, ia akan lulus dalam menjawab pertanyaan malaikat. Tidur di atas hamparan tikar dari surga, ditemani oleh orang berbau wangi dan berwajah tampan. Kemudian senantiasa mencium bau harum hembusan angin surga. 

Adapun orang yang ketika hidup di dunia bergelimang dosa dan maksiat, apalagi melakukan perbuatan syirik. Ia tidak akan bisa menjawab pertanyaan malaikat. Tidur di atas hamparan tikar dari api neraka, di temani oleh orang berbau busuk dan berwajah buruk. Kemudian ia senantiasa mencium bau busuk hembusan panas api neraka. Bahkan setiap manusia akan diperlihatkan tempat tinggalnya saat di alam kubur pada waktu pagi dan sore. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya: 

«إِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا مَاتَ عُرِضَ عَلَيْهِ مَقْعَدُهُ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِىِّ إِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَمِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَإِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَمِنْ أَهْلِ النَّارِ يُقَالُ هَذَا مَقْعَدُكَ حَتَّى يَبْعَثَكَ اللَّهُ إِلَيْهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ » 

Apabila seseorang telah mati, akan diperlihatkan kepadanya tempat tinggalnya pada waktu pagi dan sore. Jika ia termasuk penghuni surga, maka diperlihatkan tempatnya di surga. Dan jika ia dari penghuni neraka maka diperlihatkan tempatnya di neraka. Kemudian dikatakan kepadanya, “Inilah tempatmu yang akan engkau tempati pada hari kiamat”. [HR Muslim no. 5110, Ahmad no. 5656, Mâlik no. 502]

Di antara hikmah diperlihatkannya tempat seseorang di akhirat kelak ketika berada di alam kubur adalah agar semakin menimbulkan rasa syukur dalam diri orang yang beramal shaleh. Ini adalah salah satu bentuk nikmat yang dirasakannya dalam alam kubur. Adapun bagi orang berbuat dosa, maka itu akan semakin menambah rasa kekecewaan dan penyesalan dalam dirinya. Ini adalah salah satu bentuk azab yang dialaminya dalam alam kubur. Hal ini sebagaimana disebutkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya:

لاَ يَدْخُلُ أَحَدٌ الْجَنَّةَ إِلاَّ أُرِيَ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ لَوْ أَسَاءَ لِيَزْدَادَ شُكْرًا وَلاَ يَدْخُلُ النَّارَ أَحَدٌ إِلاَّ أُرِيَ مَقْعَدَهُ مِنْ الْجَنَّةِ لَوْ أَحْسَنَ لِيَكُوْنَ عَلَيْهِ حَسْرَةً

Tidak seorang pun masuk ke dalam surga kecuali diperlihatkan kepadanya tempatnya di neraka. Seandainya ia berbuat jelek. Agar bertambah rasa syukurnya. Dan tidaklah seorang pun masuk ke dalam neraka kecuali diperlihatkan kepadanya tempatnya di surga, seandainya ia berbuat baik. Agar semakin bertambah atasnya rasa penyesalannya". [HR al-Bukhâri no. 10557]

Dalam riwayat lain disebutkan:

« إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا وُضِعَ في قَبْرِهِ وَتَوَلَّى عَنْهُ أَصْحَابُهُ إِنَّهُ لَيَسْمَعُ قَرْعَ نِعَالِهِمْ ». قَالَ « يَأْتِيْهِ مَلَكَانِ فَيُقْعِدَانِهِ فَيَقُوْلاَنِ لَهُ مَا كُنْتَ تَقُوْلُ في هَذَا الرَّجُلِ ». قَالَ « فَأَمَّا الْمُؤْمِنُ فَيَقُولُ أَشْهَدُ أَنَّهُ عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ ». قَالَ « فَيُقَالُ لَهُ انْظُرْ إِلَى مَقْعَدِكَ مِنَ النَّارِ قَدْ أَبْدَلَكَ اللَّهُ بِهِ مَقْعَدًا مِنَ الْجَنَّةِ ». قَالَ نَبِيُّ اللَّهِ n « فَيَرَاهُمَا جَمِيعًا ». قَالَ قَتَادَةُ وَذُكِرَ لَنَا أَنَّهُ يُفْسَحُ لَهُ في قَبْرِهِ سَبْعُوْنَ ذِرَاعًا وَيُمْلأُ عَلَيْهِ خَضِرًا إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ

Apabila seorang hamba diletakkan di kuburnya, dan kerabatnya pergi meninggalkannya. Sesungguhnya ia mendengar derap terompah mereka. Kemudian datanglah kepadanya dua orang malaikat dan menyuruhnya duduk. Mereka bertanya kepadanya, ‘Apa perkataanmu tentang orang ini?’ Adapun orang Mukmin, maka ia akan menjawab, Aku bersaksi bahwa ia adalah hamba Allah dan utusan-Nya. Lalu dikatakan kepadanya, ‘Lihatlah tempatmu di neraka. Sungguh, Allah telah menukarnya dengan surga, maka ia melihat keduanya. berkata Qatâdah, ‘Disebutkan kepada kami bahwa kuburnya di luaskan tujuh puluh hasta, yang dipenuhi oleh tubuhan hijau sampai hari mereka dibangkit". [HR al-Bukhâri no. 1285, Muslim no. 5115, Ahmad no. 11823]

KESIMPULAN:
1. Azab kubur benar-benar ada, dan kita wajib beriman kepadanya karena ia adalah bagian dari beriman kepada yang ghaib.

2. Azab kubur bersifat umum bagi seluruh manusia, tidak khusus bagi umat nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

3. Di antara azab atau nikmat kubur ada yang berhubungan dengan ruh dan jasad secara bersamaan dan ada pula yang khusus berhubungan dengan ruh saja.

4. Semua ruh orang yang telah meninggal dunia berada di alam Barzakh, sekalipun ia pelaku maksiat atau orang kafir.

5. Seseorang tidak akan masuk surga atau neraka kecuali setelah terjadinya hari kiamat dan dibangkitnya seluruh manusia dari kuburnya. 

PELAJARAN DI BALIK KEIMANAN KEPADA AZAB KUBUR.
1. Menanamkan dalam diri seseorang sikap mawas diri dalam meninggalkan perintah-perintah agama.

2. Memiliki kemauan yang tinggi dalam melakukan amal shaleh, agar mendapat keberuntungan di alam kubur.

3. Menimbulkan rasa takut dalam diri seseorang untuk melakukan maksiat, agar terhindar dari azab kubur. Wallâhu a`lam

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 11/Tahun XIII/1431H/2010M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196]



Sumber : http://almanhaj.or.id/content/3436/slash/0/hal-hal-yang-menakutkan-di-alam-kubur/

Janda PNS dan Anak Yatim Terima Santunan Dalam HUT KORPRI


Aceh Timur | Puncak peringatan Hut Korp Pegawai Republik Indonesia ( KORPRI) Ke 41 Kabupaten Aceh Timur ,Kamis (29/11) diperingati dalam upacara bendera yang diikuti jajaran PNS daerah ini di halaman Setdakab Aceh Timur di Idi Rayeuk. 

Bertindak sebagai pembina upacara Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Timur Syaifannur SH MM. Dalam amanatnya, sekda membacakan sambutan tertulis Presiden Republik Indonesia DR H Susilo Bambang Yudhoyono  selaku penasehat nasional KORPRI yang menyatakan hampir setengah abad, Korpri telah menunaikan perannya sebagai pilar utama dalam mewujudkan tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa. 

Birokrasi pemerintahan saat ini tampil dengan pelayanan yang semakin baik. Peningkatan kinerja aparatur negara melalui reformasi birokrasi, memiliki posisi yang sangat strategis terhadap keberhasilan pencapaian tujuan pembangunan nasional. 

Pelayanan publik yang bersih, cepat dan berkualitas merupakan kewajiban kita semua sebagai aparatur negara, pelayanan masyarakat untuk mewujudkan kulitas pelayanan kepada masyarakat, tentu akan semakin baik jika segenap aparatur pemerintah mampu merubah pola pikir (mindset) dari mental penguasa menjadi birokrat yang bermental abdi masyarakat. 

Kita menyadari bahwa birokrat pemerintah  masih perlu disempurnakan, publik masih melihat bahwa birokrasi cenderung berbelit dan rumit. Kita patut bersyukur, melalui reformasi birokrasi kita terus menata kelembagaan pelayanan publik, menyederhanakan prosedur pelayanan, serta menerapkan standar pelayanan minimal. 

Prosedur birokrasi yang semula panjang dan berbelit yang membuka peluang terjadi praktik korupsi dan kolusi telah semakin dapat kita kurangi. Ditegaskan Presiden, bahwa mejadi tugas kita semua untuk meningkatkan komitmen pemberian layanan publik yang terbaik bagi masyarakat. 

Pelayanan publik yang betul betul merupakan  wujud dari nilai nilai dan esensi tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa. terlebih ditengah makin meningkatnya anggaran negara baik dipusat maupun daerah , Korpri harus menjadi kekuatan utama yang menjamin bahwa semua anggaran negara tersebut sepenuhnya digunakan untuk kepentingan pembangunan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 

Puncak Hut Korpri ke 41 Kabupaten Aceh Timur tahun ini juga dirangkai dengan penyerahan bingkisan dan santunan serta bantuan kepada para anak anak yatim, janda-janda PNS dan juga untuk lembaga Panti Asuhan yang diserahkan langsung oleh Ketua Korpri Kabupaten Aceh Timur Syaifannur SH MM yang juga menjabat Sekda Aceh Timur dan Dewan Pengurus Korpri. 

Adapun nilai bantuan/bingkisan yang diberikan masing masing kepada tiga lembaga panti asuhan yakni masing masing uang Rp 1 juta dan Kompor Gas. Untuk anak yatim diberikan bantuan kepada 50 orang dengan nilai masing masing Rp 100 ribu dan juga bantuan kepada 72 orang janda PNS yang masing masing menerima bantuan Rp 200 ribu.

Rabu, 28 November 2012

Operasi Kasih Sayang, Satpol PP Jaring Puluhan Siswa Bolos

 Kamaruzzaman, SHI

Kota Langsa | Operasi kasih sayang yang digelar Satpol PP Kota Langsa dalam tiga bulan terakhir telah menjaring puluhan siswa bolos sekolah. Umumnya para siswa bolos ini kedapatan di warung internet.

Siswa yang terjaring kebanyakan dari siswa SMP dan SMA. Seperti razia yang digelar Satpol PP Kota Langsa Hari ini (28/11), mengamankan tiga orang siswa yang sedang bolos belajar dan berada di warung internet.

Kasie Penegakkan Kebijakan Daerah Satpol PP Kota Langsa Kamaruzzaman, SHI mengatakan, siswa yang terjaring diserahkan kesekolah masing-masing dan memanggil orang tua siswa tersebut. Selain itu kata dia, pihaknya juga memeberikan pengarahan agar tidak mengulanginya kembali.

Kamaruzzaman menambahkan, siswa yang terjaring kian hari makin berkurang, bahkan tidak ada siswa yang pernah terjaring untuk kedua kalinya. 

HUT KORPRI KE 41 : PNS, TNI/POLRI ACEH TIMUR IKUT JALAN SANTAI DAN DONOR DARAH




Aceh Timur | Kegiatan Jalan Santai dalam rangka memperingati Hut Pegawai Republik Indonesia (Korpri) ke 41Kabupaten Aceh Timur, Rabu(28/11) berlangsung meriah dan sukses.

Kegiatan yang diikuti seribuan Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) daerah ini dari Sekretariat Daerah, SKPK, Kecamatan serta jajaran TNI/Polri serta anak anak panti asuhan sekitarnya di lepas langsung oleh Sekretaris Daerah Aceh Timur, Syaifannur SH MM dihalaman Setdakab Aceh Timur Idi. Adapun rute yang ditempuh peserta adalah melewati jalan protokol dan pusat kota Idi sekitarnya. 

Sekda Aceh Timur dalam sambutan pembukaanya berharap agar momentum Hut Korpri ke 41 ini mampu semakin memupuk semangat persatuan dan kesatuan ditengah tengah PNS daerah ini serta semakin solid dalam melaksanakan pengabdian kepada negara dan masyarakat.

Adapun thema utama yang diangkat dari peringatan Hut Korpri ke 41 ini adalah " Dengan Semangat Hut Korpri  29 November 2012,Pemantapan Jiwa Korps Guna Mempercepat Reformasi Biro
krasi ". 

Rangkaian kegiatan jalan santai Hut Korpri ke 41 ini diakhiri dengan penarikan undian door prize dimana panitia dalam hal ini Dewan Pengurus Korpri Kabupaten Aceh Timur yang diketuai langsung Sekda Syaifannur SH MM menyediakan ratusan hadiah menarik seperti Televisi, sepeda, mesin jahit,magic com dan aneka hadiah elektronik serta hiburan lainnya. 


Dalam peringatan Hut Korpri kemarin, juga digelar kegiatan donor darah yang dipusatkan di Aula Gedung  Serbaguna Setdakab Idi dimana puluhan kantong darah terkumpul yang berasal dari PNS dan juga anggota TNI/Polri yang ikut mendonorkan daerah mereka kemarin.

Selasa, 27 November 2012

Sekda Aceh Timur Buka Sosialisai Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara


Aceh Timur | Bupati Aceh Timur diwakili Sekretaris Daerah Syaifannur SH MM, Selasa(27/11) membuka secara resmi Sosialisasi wawasan kebangsaan dan pelatihan bela negara yang diikuti oleh elemen masyarakat dalam Kabupaten Aceh Timur yang dipusatkan di Aula Kompi  B Peudawa. 

Sosialisasi yang digelar Kodim 0104 AT ini dihadiri langsung Letkol Inf Moh Hasan dan jajarannya serta para Kepala SKPK dalam Kabupaten Aceh Timur. 

Dalam sambutannya, Sekda menyatakan salah satu upaya yang dilakukan dalam rangka memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa meningkatkan kesadaran berbangsa  dan bernegara adalah melalui pemahaman wawasan kebangsaan yang baik dan benar.

Untuk itu, kepada setiap warga negara diharuskan memiliki komitmen dan pengetahuan tentang jati diri bangsa serta diharapkan mampu memahami segala bentuk tantangan dan permasalahan yang sedang dihadapi bangsa baik masa sekarang maupun akan datang. 

Penyelenggaraan sosialisasi wawasan kebangsaan dan bela negara merupakan suatu momentum untuk mempertebal komitmen serta meningkatkan kepedulian terhadap eksistensi bangsa. semangat berbangsa dan bernegara telah tertuang secara jelas dalam sumpah pemuda, proklamasi,  pancasila dan UUD 1945.

Dalam lintasan sejarah telah membuktikan bahwa hanya bangsa yang memiliki komitmen yang tinggi terhadap pemahaman wawasan kebangsaan yang mampu menyelamatkan bangsa dan negaranya dari berbagai bentuk ancaman kehancuran. kegiatan ini diikuti 50 peserta dari berbagai elemen masyarakat dalam kabupaten Aceh Timur .

HUT PGRI ke - 67.Kabupaten Aceh Timur Dalam Suasana Berkabung

Dua Guru Tenggelam di Simpang Jernih Belum Ditemukan


Aceh Timur | Peringatan Hari Guru Nasional atau Hut Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke 67  Kabupaten Aceh Timur yang dipusatkan di Lapangan Titi Baroe Idi Rayeuk, Selasa (27/11) di warnai dengan suasana berkabung atas belum diketemukannya dua orang guru SMP 3 Kecamatan Simpang Jernih yang tenggelam akibat boat yang mereka tumpangi karam di Sungai Simpang Jernih, Senin (26/11). 

Dalam musibah tersebut, dua guru yang bernama Geget dan Winda hingga kemarin siang belum diketemukan apakah selamat atau tidak. Dalam upacara PGRI kemarin, para guru, pelajar dan muspida /muspika serta Kepala SKPK tampak memanjatkan doa untuk kedua guru ini. 

Suasana hening tampak mewarnai seluruh peserta upacara saat Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Timur Syaifannur SH MM yang bertindak sebagai pembina upacara memimpin hening cipta. 

Dalam amanatnya pada puncak Hut Ke 67 PGRI Ini, Sekda membacakan sambutan tertulis Menteri Pendidikan dan Kebudayaan , Mohammad Nuh `yang antara lain menyorot tentang apakah guru sebagai profesi dengan segala konsekuensinya (terutama peningkatan kesejahteraan ) sudah mampu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia? jawabnya tentu iya,peningkatan kesejahteraan guru mampu meningkatkan kualitas pendidikan,meskipun belum signifikan. 

Masih ada ruang yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dari aspek peran guru. Adapun empat aspek tersebut yaitu kompetensi guru dalam pemahaman substansi bahan ajar, pedagogi, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. 

Dalam kurikulum 2012 yang sekarang sedang dirampungkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan berbasis sains yaitu mendorong siswa agar mampu lebih baik dalam melakukan obesrvasi, bertanya, bernalar dan mengkomunikasikan (mempresentasikan). 

Puncak peringatan Hut PGRI ke 67 kemarin juga ditandai dengan penyerahan bingkisan kepada puluhan guru berprestasi (berdedikasi dan bertanggungjawab) terhadap profesinya dari tujuh UPT Disdik Aceh Timur yang diserahkan langsung oleh Sekda Aceh Timur  Syaifannur SH MM.   

Adapun tujuh UPT tersebut masing masing Idi, Ranto Peureulak,Peureulak, Darul Aman, Julok,Simpang Ulim dan Rantau Selamat. Diantara guru berprestasi dari UPT Idi yang menerima bingkisan adalah Lelawati SPdI (MAN Idi), Darmawati Ama.Pd (SMPN Idi), Jauhari SAg (MIN Idi), Hasrati (MTSn Idi ) dan lainnya.

Kabupaten Aceh Timur Peringati Hari Jadi ke- 56


Aceh Timur | Hari jadi atau lahirnya Kabupaten Aceh Timur yang ke 56 Th, Senin (26/11) diperingati dalam suatu upacara khusus yang dihadiri seluruh Muspida/Muspida plus,Muspika dan jajaran Pegawai Negeri Sipil (PNS) daerah ini yang dipusatkan di halaman Setdakab Idi. 

Bertindak sebagai Irup/pembina upacara, Wakil Bupati Aceh Timur, Syahrul Syama'un. Dalam amanatnya, wabup menyatakan perkembangan daerah dan pemerintahan Kabupaten Aceh Timur saat ini sudah memasuki usia ke 56 tahun. 

Berbagai tantangan dan rintangan sudah tentu mewarnai dinamika perjalanan kehidupan masyarakat baik pada bidang pemerintahan, pembangunan kemasyarakatan dan sektor lainnya. 

Namun kita masih memiliki waktu untuk menggapai cita-cita dan harapan untuk lebih mengembangkan kehidupan demi meningkatkan taraf kehidupan masyarakat. Saat ini lanjut Wabup, Aceh Timur sedang menata dan mengembangkan berbagai potensi dan kewilayahan guna mempercepat  pembangunan di segala bidang yang akan menjadi tolak ukur keberhasilan pembangunan daerah. 

Sebagai pimpinan daerah pihaknya juga telah mengupayakan  berbagai program terobosan yang dapat menghasilkan solusi terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi teutama yang menyangkut sendi kehidupan masyarakat pada umumnya. 

Sejak berdirinya Kabupaten Aceh Timur pada 24 November 1956 lalu, baru tahun ini kita peringati hari jadi kabupaten. Dengan peringatan Hari Ulang Tahun ini hendaknya kita semua menyambut gembira dengan harapan, dapat menjadikan program pembangunan lebih terfokus lagi dalam segala bentuk pelayanan khususnya kepada masyarakat. 

Mungkin bagi sebagian orang terlalu terpaku untuk menilai berbagai kekurangan dari sisi negatif terhadap berbagai hal terkait upaya dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh jajaran pemkab Aceh Timur ,sehingga terkesan bahwa yang ditonjolkan hanyalah pencitraan yang buruk tentang kinerja pemerintah Kabupaten Aceh timur. 

Diakhir sambutannya, wabup juga mengharapkan dukungan dan peran aktif masyarakat serta jajaran pemerintahan daerah ini untuk bersama sama membangun Aceh Timur tercinta ini.

Aceh Timur Launching LPSE


Aceh Timur | Bupati Aceh Timur diwakili Sekretaris Daerah Syaifannur SH MM, Senin (26/11) melakukan Launching serta pembukaan sosialisasi Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)  yang dipusatkan di aula serbaguna Setdakab Idi Kabupaten Aceh Timur.

Dalam sambutannya, Sekda menyatakan pelaksanaan launching Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dalam rangka mengimplementasikan Peraturan Presiden RI Nomor 54 Tahun 2010 tentang pengadaan barang jasa/ pemerintah. 

Dalam Pasal 111 Perpres No 54 Tahun 2010 Ayat (1) disebutkan bahwa gubernur/bupati/walikota membentuk LPSE untuk memfasilitasi ULP/Pejabat pengadaan dalam rangka melaksanakan pengadaan barang/jasa secara elektronik. Dan hal ini sesuai dengan ketentuan yang termasuk dalam pasal 131 Ayat (1) bahwa pada tahun 2012.

Kementerian/lembaga/satuan kerja  perangkat daerah /institusi lainnya wajib melaksanakan pengadaan barang/ jasa secara elektronik untuk sebagian/seluruh paket paket pekerjaan. Dan hasil  Rakornas LPSE ke 8 yang baru-baru ini diselenggarakan di Jakarta bahwa E Procurement Tahun 2012 ini telah 100 persen dilaksanakan. 

Sekda menegaskan, alhamdulillah, LPSE Aceh Timur telah terdaftar di LKPP Jakarta Tanggal 24 September 2012 dan sudah bisa di buka pada website:http://www.lpse.acehtimurkab.go.id./
Karenanya ,dalam kesempatan ini, Sekda meminta seluruh personil LPSE yang telah terbentuk agar dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik baiknya sesuai dengan aturan dan prosedur yang berlaku. 

Hal ini juga seiring dengan apa yang telah dicanangkan oleh LKPP pada deklarasi LPSE yaitu E Procurement untuk pengadaan yang bersih, untuk Indonesia bersih dan sejahtera, dapat benar benar kita laksanakan. 

Juga pemantapan kepada personil LPSE yang telah terbentuk, juga kepada pokja-pokja ULP, disamping juga akan dilakukan pengenalan khususn tentang LPSE kepada perwakilan dari AKA/KADIN/GAPENSI  selama satu hari penuh pada Rabu (28/11/2012) mendatang. 

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana, Amiruddin NN yang juga Kabag Adm Pembangunan Setdakab Aceh Timur melaporkan kengiatan sosialisasi LPSE ini diikuti para personil LPSE/ULP Kabupaten Aceh Timur serta pengadaan lainnya selama 3 hari sejak Senin (26/11) hingga Rabu (28/11) mendatang.

Adapun pemateri atau narasumber dari LPSE dan Pejabat Biro Administrasi Pembangunan Setdaprov Aceh diantaranya Irwan Pandu Negara, Kasubbag pada Biro Pembangunan Setdaprov Aceh dan lainnya. Hadir dalam kegiatan ini Asisten II Keistimewaan Aceh,Ekonomi dan Pembangunan M Ikhsan Akhyat SSTP MAP, Para Kepala SKPK, Kabag, Camat dan lainnya.