Yusuf Rani, pengusaha kontraktor dari Langsa, Aceh. |
Berbicara
tentang niat, semua orang pasti selalu berniat dalam segala hal, terutama dalam
beribadah. Begitupun dalam bekerja, kita perlu menanamkan niat dan memahami fungsi
dan kedudukan bekerja. Bekerja dalam Islam adalah unuk mencari nafkah yang
merupakan bagian dari ibadah.
Nah, tidak hanya dalam bekerja
saja kita harus berniat bersungguh-sugguh. Didalam kehidupan sehari-haripun
harus diawali dengan niat yang tulus dan iklas. Misalnya apabila kita hendak
melakukan sesuatu, maka harus diawali dengan niat yang iklas dan apabila sudah
tertanam didalam hati niat yang iklas, maka pekerjaan yang kita kerjakan akan
membuahkan hasil yang positif.
Itulah sekelumit kalimat yang
diungkapkan oleh Yusuf Rani beberapa waktu lalu, seorang pengusaha yang sudah
belasan tahun menggeluti usahanya sebagai Kontraktor kelahiran Kota Langsa,
Aceh yang akrab dipanggil Usuf Rani.
Menurut pria yang menikmati
kerjanya sebagai Kontraktor ini, dengan hati yang iklas kita akan dapat
membangun sikap dan etos kerja yang tentunya tidak dapat diraih melalui polesan
atau dibuat-buat, tetapi semuanya memerlukan proses waktu.
“Iklas merupakan salah satu kunci
yang bisa menentukan sukses tidaknya seseorang, berbagai kelebihan teknis takkan
ada gunanya bila tidak dengan niat yang iklas, didukung sikap yang baik,
menghargai orang lain, kejujuran, dan satu kata
dengan perbuatan”. Ujar Yusuf Rani.
Jika ada kemauan dan selalu berusaha serta
bersungguh-sungguh dalam menanamkan niat iklas didalam hati, maka berlan-lahan
kita akan bisa . “Karena orang yang sukses adalah orang yang mau belajar,maka
belajarlah menanamkan niat yang iklas dari hati yang paling dalam”. Ujarnya.
(Mulyadi)