Kadis Pendidikan Kota Langsa H.Jauhari Amin, SH, MH |
Globalisasi, anda mungkin pernah
mendengar kata-kata itu. Globalisasi adalah proses penyebaran unsur-unsur baru
khususnya yang menyangkut informasi secara mendunia melalui media cetak dan
elektronik. Ada pula yang mendefenisikannya globalisasi
sebagai hilangnya batas ruang dan
waktu akibat kemajuan teknologi informasi.
Globalisasi tentu akan memberi
dampak bagi para remaja, baik itu dampak positif maupun dampak negatif.
Globalisasi akan memiliki nilai manfaat dan nilai positif yang sangat berguna
untuk perkembangan bangsa ini apabila kita melakukan kontrol bersama terhadap
remaja, orang tua dan berbagai lembaga pendidikan berperan penting untuk
memberikan arahan yang benar.
Nah, dampak yang terlihat
menonjol akibat globalisasi terjadi pada remaja. Remaja pada umumnya memiliki
mental yang belum stabil dan rasa ingin tahu yang sangat tinggi, hal ini
dikarenakan mereka sedang melalui masa peralihan dari masa anak-anak ke masa
dewasa. Apabila mental remaja yang belum stabil ini tidak mendapat pengawasan
dan pengarahan yang benar dan tepat oleh para orang tua serta lembaga pendidik,
maka akan banyak sekali dampak negatif yang akan terjadi terhadap remaja.
realita hidup remaja saat
ini, memang sering membuat kita geleng kepala, seribu satu persoalan dalam aktifitas
sehari-hari, banyak terjadi benturan norma dalam berbagai segi kehidupan, tata
krama diabaikan, anjuran menjadi larangan. Beragam kepincangan sosial dinamika
kehidupan remaja mendapat beragam penafsiran, tergantung dari segi mana
seseorang memberi penafsiran.
Terjadi komplikasi pendapat dalam
melihat masalah remaja yang terseret arus perkisaran peradapan dan kebudayaan
asing itu. Negatif positifnya seseorang menilai, yang pasti dengan realita
sekarang tinggal bagaimana kita meningkatkan kualitas dan kuantitas remaja yang
menjadi tulang punggung bangsa ini.
Remaja sekarang cenderung
mengikuti gaya barat dengan trend mode
dan gaya hidup bebas, terjerumus kedalam narkoba, sehingga banyak yang
melanggar batas-batas tata krama dan tata susila. Pakaian yang diatas semakin
kebawah sedangkan yang dibawah semakin keatas, aurat terjual tanpa terbeli. Banyak kehilangan kepribadian diri
sebagai bangsa indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala-gejala yang muncul
dalam kehidupan sehari-hari remaja sekarang.
Telekomunikasi dan internet
adalah adalah satu bidang yang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Telepon
genggam yang hampir dimiliki setiap orang memiliki keterkaitan yang sangat erat
dengan internet. Melalui hp yang memiliki fasilitas internet remaja dapat
mengakses dengan mudah segala sesuatu, misalnya informasi, berita, komunikasi,
bahan belajar, musik, vidio dan lain sebagainya.
Akan bernilai baik apabila remaja
kita menggunakan media tersebut untuk hal yang positif seperti mendukung
kegiatan belajar mengajar, menambah informasi dan pengetahuan yang berguna
serta kegiatan positif lainnya. Namun apabila remaja tidak mendapatkan
pengawasan dan arahan yang baik, maka dampak negatiflah yang akan terjadi.
Terkait dampak negatif derasnya
arus globalisasi, Kepala Dinas Pendidikan Kota Langsa H.Jauhari Amin, SH, MH
mengatakan, saat ini dampak negatif
globalisasi sudah tampak jelas. Hal itu diikuti dengan gejala-gejala yang
muncul dalam kehidupan sehari-hari remaja khususnya Kota Langsa, bahkan tidak
hanya remaja perkotaan, tapi sudah sampai ke desa.
Menurutnya penting menanamkan
nilai agama, moral dan etika kepada remaja sejak dini, baik di lingkungan
sekolah maupun di rumah sehingga remaja sebagai generasi penerus bangsa
memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, memiliki moral, watak, mental
yang kuat dan etika hidup bermasyarakat dalam menghadapi era globalisasi yang
penuh dengan persaingan ketat dan tajam.
“Arahan dapat kita lakukan dengan cara menanamkan nilai agama, moral,
etika sejak dini. Kita juga dapat memberikan pengajaran untuk memilih semua hal
yang masuk melalui proses globalisasi yang mengandung nilai manfaat”. Tukas
Jauhari Amin.
Ditambahkannya, kurikulum tahun
ini juga akan menerapkan pendidikan moralitas dan kebangsaan, setiap mata
pelajaran dilengkapi dengan pendidikan karakter. Karakter adalah gambaran batiniah atau
gambaran kejiwaan seseorang yang terbangun karena keinginan serta kebiasaan
dari pengalaman yang menjadi dasar prilaku. Karakter
bisa dibangun melalui pikiran, meyakini tujuan, mengubah sikap yang kemudian
menjadi kebiasaan prilaku dan pada akhirnya menjadi karakter yang melekat pada
diri sendiri.
Orang sukses adalah orang yang memiliki
karakter yang unggul atau excellence. Untuk menjadi pribadi yang
unggul, perlu diperhatikan, memiliki tujuan/impian, berani memulai, menjaga
komitmen/Etika, berpikir dan berprilaku positif, melakukan perbaikan
terus-menerus.
Kepala Sekolah di SMK Negeri 4 Langsa Drs. Bujang, SG |
Diharapkan kepada semua pihak
terlebih-lebih kepada perangkat gampong seperti, Geuchik, Imam yang lebih
memahami lingkungan setempat, agar menjadikan lingkungan yang membentuk
karakter yang positif.
Melihat macam ancaman dan
tantangan dalam era global ini, seorang tenaga pendidik yang juga Kepala
Sekolah di SMK Negeri 4 Langsa Drs. Bujang, SG mengungkapkan, setiap bidang
study yang diajarkan di sekolahnya masuk atau dapat dikaitkan kedalam karakter.
“Sekolah
melakukan pengembangan dan perbaikan kurikulum dan sistem evaluasi, pengembangan
evaluasi bukan hanya sekedar tapi harus berkaitan dengan bidang study, misalnya
bentuk dalam pembelajaran agama baik dikelas maupun dalam bentuk ceramah yang
dilakukan satu kali dalam sebulan di sekolah, bagaimana dengan
kegiatan-kegiatan itu, tumbuh prilaku-prilaku, sikap-sikap terpuji, bisa menghargai
orang lain dan bisa bekerja sama. Selain itu sistem pengajaran yang diberikan
juga menitik beratkan pada penghayatan dan kesadaran dari dalam diri serta
program motivasi”.
Bujang menambahkan, sekolah juga mengintruksikan
kepada guru-guru agar menunjukkan bagaimana melakukan seperti dalam teori yang
disampaikannya kepada peserta didik.
Menurutnya, kualitas lembaga
pendidikan baik yang diselenggarakan oleh masyarakat maupun pemerintah harus
ditingkatkan untuk memantapkan sistem pendidikan yang efektif dan efisien
seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Perbaikan kurikulum, kemampuan
akademik dan kesejahteraan tenaga pendidik juga harus ditingkatkan agar mampu berfungsi
secara optimal terutama dalam peningkatan pendidikan watak dan budi pekerti,
serta mengembangkan dan membina kebudayaan nasional yang bersumber dari warisan
budaya leluhur bangsa.
Sebagai tulang punggung bangsa,
potensi yang dimiliki remaja merupakan penentu bagi maju mundurnya kehidupan
suatu generasi dari sebuah bangsa. Jadi mari kita bersama menyelamatkan remaja
di negeri ini dengan memberikan pengawasan dan arahan yang benar untuk kemajuan
bangsa.***