var addthis_config = {"data_track_addressbar":true};

toneng.blogspot.com

Sabtu, 01 Oktober 2011

Keripik Gurih Dari Seulalah

Anda pernah makan keripik dari Seulalah? Ya itulah dia, keripik gurih pedas manis asli dari Gampong Seulalah Kecamatan Langsa Lama Kota Langsa.


Keripik Gurih
Kota Langsa - Lokasi penggorengan keripik itu tak jauh dari pusat Kota Langsa, diperkirakan hanya berjarak 3Km saja sehingga dapat ditempuh dengan mudah. Saat saya dan rekan saya datang ke lokasi penggorengan (16/7) lalu, tercium wangian gorengan keripik pedas manis yang gurih buatan Pak Syamsul Bahri (48) dan Siti Ramlah (40).

Keduanya merupakan pasangan suami istri yang sudah lama menekuni usaha keripik sejak tahun 2000 lalu, hingga saat ini keripik tersebut sangat digemari sejumlah konsumen di Aceh, bahkan setiap orang yang bepergian menyempatkan diri untuk membeli keripik di Gampong Seulalah sebagai oleh-oleh.

Saat ditemui dirumahnya yang juga pabrik penggorengan keripik, Siti Ramlah mengaku, dia dan suaminya sudah 10 tahun menekuni usaha keripiknya, yang awalnya hanya usaha kecil-kecilan hingga akhirnya bisa ber-omset Rp.6 juta rupiah untuk tiap bulannya.

Sebelumnya Siti dan Syamsul bertempat tinggal di Kecamatan Cot Girek Kabupaten Aceh Utara, namun karena di tempat mereka dulu sedang rawan konflik, maka Siti dan Syamsul beserta anak-anaknya memilih untuk mengungsi ke Kota Langsa.

"Sebelumnya kami tinggal di kawasan Alue Leuhop, Cot Girek Aceh Utara, kebetulan pada saat itu daerah tersebut sangat rawan konflik, jadi kami sekeluarga memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman di Kota Langsa sambil menjalani usaha keripik kecil-kecilan, karena sulitnya mencari pekerjaan dan tidak ada pekerjaan lain", Kata Siti, karena itulah dia dan suaminya sepakat untuk menjalani usahanya dibidang keripik goreng pedas manis, yang resep dan pembuatannya lengkap dengan dua unit kompor penggorengan keripik diberi oleh kakak angkatnya.


"Awalnya kami juga tersendat biaya untuk usaha ini, kami sudah membuat berbagai surat permohonan bantuan modal kepada Pemerintah Kota Langsa tapi tidak ada jawaban, karena tidak ada jawaban dari Pemko, maka kami mengambil jalan untuk meminjam uang di salah satu Bank BRI Unit di Kota Langsa yang terletak di Terminal Lama senilai Rp.3 juta rupiah" , Imbuh Siti. Nah..ini adalah bukti nyata kunci keberhasilan dan kesuksesan yang dicapai oleh keluarga Siti Ramlah bersama suaminya Syamsul Bahri beserta anak-anaknya.

Ketika baru-baru menjalani usaha tersebut, Siti bersama suaminya nekad mendayung sepeda untuk mencari pembeli atau konsumen keripiknya di Kota Langsa. Tapi lain dengan sekarang, keripik asli buatan Siti dan Syamsul ini sudah menguasai Provinsi Aceh. Kini omset penggorengan keripik dari 10 bungkus menjadi 1.000 hingga 3.000 bungkus berbagai macam keripik untuk setiap penggorengan. Harganyapun lumayan murah, mulai dari harga Rp.3.000 perbungkus hingga Rp.30.000 perbungkus dengan dibantu oleh sembilan orang pekerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar