var addthis_config = {"data_track_addressbar":true};

toneng.blogspot.com

Sabtu, 22 Desember 2012

Masyarakat Diminta Berpartisipasi Menjaga Hutan


Kota Langsa | Pelaksanaan acara pencanangan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) 2012 Kota Langsa (23/12) ditandai dengan penanaman pohon secara simbolis oleh Wakil Walikota Langsa Drs.Marzuki Hamid, MM, dan diikuti unsur Muspida Lainnya di kawasan hutan lindung Kota Langsa di Dusun Buket Gampong Paya Bujok Seulemak Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa.

Kegiatan tersebut dihadiri sedikitnya seratus orang peserta yang terdiri dari unsur Pemerintah Kota Langsa, Satuan Pengamanan Hutan, kelompok tani serta tokoh masyarakat dalam wilayah Kota Langsa.

Dalam sambutannya, Wakil Walikota Langsa Drs.Marzuki Hamid, MM mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi menjaga dan melestarikan hutan. Marzuki juga meminta Kepala Dinas DKPP Kota Langsa untuk segera mendata titik-titik penanaman pohon sejak 2008 lalu.

Sementara Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian Kota Langsa Ir.M.Yusuf dalam laporanya mengatakan, sejak tahun 2010 hingga sekarang, jumlah bibit yang ditanam di wilayah Kota Langsa mencapai hampir tiga ratus ribu batang.

Menurutnya jumlah tersebut akan terus bertambah seiring dengan adanya program Kebun Bibit Rakyat (KBR), dimana dalam tahun ini Kota Langsa mendapat enam unit KBR yang tersebar dalam wilayah Kota Langsa baik darat maupun mangrove (bakau).

Rabu, 19 Desember 2012

Masyarakat Banyak Tak Paham Surat Tilang

IPTU Armen Siregar
Kota Langsa | Masih banyak masyarakat di Kota Langsa tidak paham tentang surat tilang yang dibuat oleh Santuan Lalulintas Polres Langsa kepada pengguna jalan yang melakukan pelanggaran lalulintas. Hampir setiap hari ada saja pengguna jalan yang terjaring, kebanyakan pengguna sepeda motor tidak memakai helm.

Kaurbin OPS Satuan Lalulintas Polres Langsa IPTU Armen Siregar mengungkapkan Rabu (19/12), banyak pelaku pelanggaran tidak mau meneken surat tilang, karena menganggap surat tilang yang diberikan tidak sah jika belum ditandatangani. Padahal surat tilang yang dikeluarkan tersebut adalah sebagai bukti pelanggaran yang sah dan dikeluarkan pada saat terjadinya pelanggaran.

Kata Armen , bahkan dengan tidak mau meneken surat tilang itu tentu akan memberatkan pelaku pelanggaran dalam persidangan karena dianggap tidak mengakui kesalahan. Sangat diiharapkan kepada masyarakat Kota Langsa mau mengerti tentang peraturan berlalulintas, sehingga kita merasakan kenyamanan bersama dalam berkenderaan dijalan raya.***

Rabu, 12 Desember 2012

Soft Launching Kantor Modern Kantor DJBC Langsa


Kota Langsa | Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Kuala Langsa menggelar soft Launching Kantor Modern dari Kelas II B menjadi Tipe Pratama (13/12).

Kantor modern itu didefenisikan sebagai kantor pelayanan DJBC yang memberikan pelayanan prima dan pengawasan yang efektif kepada pengguna jasa kepabeanan dan cukai dengan mengimplementasikan cara kerja yang cepat, efisien, transparan dan responsif terhadap kebutuhan pengguna jasa dengan dukungan instansi terkait.

Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Pratama Kuala Langsa Arief Andrian mengharapkan dengan diresmikannya kantor tersebut menjadi kantor modern nantinya dapat memberikan kontribusi nyata dalam dalam perlindungan, pemberdayaan dan pembangunan masyarakat di Kota Langsa.
Permasalahan yang menjadi prioritas untuk menuju kantor modern dapat diidentifikasikan empat pilar, seperti peningkatan kualitas SDM, penyempurnaan peraturan ( sistem dan prosedur ), penataan organisasi serta remunerasi.

Launching tersebut juga ditandai dengan menandatangani dukungan bersama Muspida Kota Langsa yang dihadiri Wakil Walikota Langsa  Marzuki Hamid, Wakapolres Langsa, Kajari, Pengguna Jasa, Kodim 0104 Aceh Timur serta mengundang sejumlah insan pers media cetak dan elektonik.

Rabu, 05 Desember 2012

BAPPEDA ACEH TIMUR DAN UNICEF GELAR SOSIALISASI RBM


Aceh Timur | Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Aceh Timur bekerjasama dengan Unicef, Selasa (4/12) menggelar kegiatan Sosialisasi Metode Result Based Management (RBM) untuk perencanaan, monitoring dan evaluasi program  yang diikuti pejabat/PNS   dari seluruh SKPK dalam kabupaten Aceh Timur yang dipusatkan di Hotel Khalifah Idi Rayeuk.

Hadir sebagai pemateri diantaranya perwakilan Bappeda provinsi Aceh Zulkifli, Unicef ,Vivin serta dari Bappeda Aceh Timur Salman Darajat SP MM.

Kepala Bappeda Aceh Timur Ir Husni Thamrin MM diwakili Kabid Perencanaan Pembangunan Ekonomi ,Muhammad Oriza dalam sambutan pembukaan mengatakan sosialisasi ini dirasakan sangat penting karena dengan metode RBM ini sebuah pendekatan yang bertujuan mencapai perubahan perubahan penting dalam operasional organisasi, dengan meningkatkan kinerja dengan hasil sebagai pusat orientasi  dan RBM juga pendekatan yang menekankan hasil-hasil pembangunan dalam perencanaan implementasi, pembelajaran dan pelaporan.

Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari sejak 4 Desember hingga 6 Desember 2012.

DIKUKUHKAN ,PENGURUS MESJID AGUNG DARUSSALIHIN IDI ACEH TIMUR


Aceh Timur | Bupati Aceh Timur Hasballah Bin M Thaib, Rabu(5/12) mengukuhkan Kepengurusan Mesjid Agung Darussalihin Idi periode 2012-2016 yang dipusatkan di Mesjid kebanggaan masyarakat Aceh Timur itu. 

Hadir dalam pengukuhan ini diantaranya Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Timur, Syaifannur SH MM, Asisten II M Ikhsan Ahyat, SSTP. MAP dan Para Kepala Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK), Kepala Bagian Setdakab, Camat, Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU),Baitul Mal, Himpunan Ulama Dayah (HUDA), Majelis Ulama Nanggro Aceh (MUNA) dan undangan lainnya.

Dalam amanatnya, bupati mengajak seluruh umat muslim dan masyarakat Aceh Timur untuk sama sama memakmurkan mesjid di daerah ini dan mari bersama-sama kita giatkan pengajian-pengajian di desa dan gampong-gampong untuk memberikan ilmu pengetahuan agama islam bagi masyarakat daerah ini serta generasi muda dan juga dengan pengajian-pengajian ini diharapkan sebagai upaya kita pemerintah dan umat islam dalam mencegah dan menangkal masuknya ajaran atau aliran aliran sesat yang memang saat ini marak di berbagai daerah di tanah air.

“Pendidikan agama di keluarga dan juga pengajian pengajian di gampong-gampong diharapkan menjadi benteng kokoh dalam memerangi ajaran ajaran sesat ini,”harap Bupati.

Mari kita bersama sama dengan pemerintah memajukan Aceh Timur dan tegaknya syariat islam di wilayah ini. Bupati juga berpesan agar pengurus dan pengelolaan mesjid ini dapat berjalan dengan baik sehingga nantinya dapat diwujudkan mesjid yang memiliki manejemen yang baik, bersih, nyaman untuk beribadah.

Kepada pengurus lama, juga diucapkan terimakasih atas kinerja dan pengabdiannya selama ini. Dalam pengukuhan pengurus Mesjid Agung Darussalihin ini, Bupati Hasballah M Thaib duduk sebagai Ketua Umum.

Menyambut Bulan Muharram 1434 H Abuya Djamaluddin Waly Pimpin Zikir Dan Doa Bersama


Aceh Timur | Dalam rangka menyambut bulan Muharram 143H, tokoh ulama dalam Kabupaten Aceh Timur berkumpul bersama untuk melakukan Dzikir dan Do’a bersama.

 “Walau saat ini kita telah memasuki Bulan Muharam 1434H namun tidak ada salahnya kita melakukan kegiatan ini demi kebaikan kita bersama,” ucap Abuya Tgk H. Djamaluddin Wali, salah seorang tokoh ulama kharismatik  Aceh yang khusus datang dari Banda Aceh untuk menghadiri kegiatan di maksud bertempat di Dayah Nurul Hayat Gampong/Desa Bantayan, Kecamatan Idi Rayeuk KabupatenAceh Timur, Selasa malam (4/12).

Sebelum acara zikir dan doa bersama serta tausiah yang disampaikan oleh Abuya Djamaluddin Waly, Dzikir dan do’a bersama ini diikuti sekitar 1000 orang peserta zikir yang datang baik dari Kecamatan Idi Rayeuk maupun dari Kecamatan sekitar dalam Kabupaten Aceh Timur.

Ketua MPU Aceh Timur, Tgk H, Bukhari yang akrab disapa Ayah Leuge dalam kata sambutanya mengatakan, bahwa abelakangan islam sering dipojokan oleh orang-orang yang tidak senang dengan bersatunya umat islam.

“Akhir-akhir ini islam semakin dipojokan serta dipecah belahkan oleh kelompok-kelompok yang tidak mengingikan islam bersatu. Untuk itu, dirinya berharap kepada teungku-teungku dan para ulama yang berada di Aceh Timur agar bersatu padu untuk mempertahankan islam agar tidak terpecah belahkan,“ pinta Ayah Leuge.

Sementara itu Tgk H, Muhammad Ali yang akrab disapa Abu Paya Pasi (pimpinan dayah Bustanul Huda), dalam sambutannya mengatakan, meminta kepada umat islam untuk selalu melaksanakan kenduri maulid yang semeriah mungkin.

“Dengan adanya kenduri Maulid tersebut, maka selalu terjalin silahturrahmi sehingga dengan adanya silahturrahmi maka kita umat islam akan selalu bersatu, hingga tidak mudah terpecah belah,“ ujar Abu Paya Pasi, seraya menghimbau kepada semua santri-santri yang berada di Aceh Timur untuk bersatu.

Sementara itu,  Pimpinan Pesantren Asaasunnajaah (Al-Waliyyah) Abuya Tgk H. Djamaluddin Waly, dalam Tausiahnya mengatakan, mengajak semua umat muslim khususnya masyarkat Aceh Timur untuk membekali diri dari pengaruh ajaran yang dapat menyesatkan diri atau orang lain dengan ucapan kita, ini semua demi untuk menjaga diri dari pengaruh orang-orang  penghacur agama Islam. Setelah  melakukan tausiah Abuya Tgk. Djamaluddin Waly, memimpin dzikir dan do’a bersama agar umat islam diberi keselamatan dan dijauhkan dari segala bala.

Do’a dan Dzikir bersama ini dihadiri, Bupati Aceh Timur, Hasballah Bin M. Thaib, Tgk H. Muhammad Ali atau yang lebih dikenal Abu Paya Pasi (Pimpinan Dayah Bustanul Huda), Tgk H, Bukhari atau yang sering disapa Ayah Leuge (Ketua MPU) Aceh Timur, Abu Wahab Keude Dua, Tgk H. M, Iqbal Hanafian, Ketua Baitul Mal Kabupaten Aceh Timur dan juga pimpinan dayah Babul Khairi, Kecamatan Julok, Zulkhaidir, Camat Idi Rayeuk Sulaiman, S.Ag, Camat Idi Tunong dan sejumlah tokoh ulama serta tokok masyarakat setempat, sementara Acara dan doa bersama tersebut berakhir sekitar pukul 00:00 Wib. (ariel)

PT.KAI Diminta Terbitkan Kontrak Sewa Tanah


Kota Langsa | CV. AL IZZA WAYLA selaku penyewa tanah di Jalan Rel Kereta Api Gampong Teungoh Kecamatan Langsa Kota meminta kepada pihak PT.KAI untuk menyelesaikan permasalahan sewa tanah di Jalan Rel Kereta Api tersebut.

Direktur CV.AL IZZA WAYLA Agustam Effendi mengatakan kepada wartawan(1/12), kiranya Menteri Perhubungan, Menteri Keuangan dan Meneg BUMN harus mengetahui permasalahan ini.

Agustam menambahkan, pada dasarnya sewaktu GM PT.KAI Provinsi Aceh masih dijabat oleh (Alm) Aripinus, saat itu dirinya akan menerbitkan kontrak tersebut. Tetapi hingga dilakukan pergantian GM.PT.KAI yang baru yang dijabat oleh Syafrudiansyah belum juga terselesaikan, seharusnya GM.PT.KAI yang baru meneruskan kebijakan yang telah diambil pejabat lama.

“Jadi kita sangat merasa kecewa atas sikap yang diambil pimpinan yang baru ini. Adapun luas pemakaian sewa tanah tersebut seluas tiga meter kali seratus meter, dengan luas keseluruhannya mencapai tiga ratus meter. Dan menyangkut masalah ini pihak PT.KAI General Manager Pengusahaan Aset sudah menyetujui dan membenarkan tanah ini telah disewakan kepada saya sesuai surat nomor : 45/ASET ACEH/VII/KA-2012 yang ditandatangani langsung oleh Supardi, SH.M. Hum. Selaku penyewa tanah saya sangat kecewa mengapa yang bersangkutan belum juga menyelesaikan persoalan tersebut, bahkan yang bersangkutan sudah dimutasi keluar Aceh,”. Tukas Agustam Effendi.

Agustam Effendi menambahkan, Muspika Kota Langsa telah mengeluarkan rekomendasi tertanggal 22 Mai 2012 dengan nomor surat 01/MUSPIKA/2012 guna menindaklanjuti surat rekomendasi dari PT.KAI  dengan nomor surat 23/ASET 14 ACEH /KA-2012 tentang pemakaian tanah milik PT.KAI yang berada di Gampong Teungoh Langsa Kota.

Lebih lanjut Gustam mengatakan, bahwa GM PT.KAI yang baru bersama SPI dan Tim khusus dari Bandung telah melakukan pertemuan dengan masyarakat penyewa tanah di Kota Langsa  pada November 2012 di kantor PT.KAI Langsa. Menurut Agustam, petugas SPI dinilai tidak berpihak kepada masyarakat.

Sabtu, 01 Desember 2012

Banjir di Aceh Tenggara Rusak Fasilitas Umum dan Lahan Pertanian


Aceh Tenggara | Sejumlah fasilitas umum dan lahan pertanian di Kecamatan Deleng Phokisen da Lawe Bulan rusak akibat luapan sungai Lawe Kisam yang tak mampu menampung debit air setelah diguyur hujan deras beberapa waktu lalu.

Seperti sebuah  beronjong di salah satu Desa Kati Jeroh  yang dibangun dengan menggunakan dana PNPM ikut hanyut dibawa arus sungai.

Dari Pantauan wartawan, warga di sejumlah desa di kecamatan tersebut terpaksa mengungsi karena ketinggian air yang menggenangi desa mereka terus bertambah, bahkan arus sungai juga menyeret kayu gelondongan hingga ke pemukiman warga.

Selain itu sejumlah desa terisolir karena akses antar desa dikecamatan tersebut putus karena tergenang air. (rina/sd)

Wabup Atim Temui Keluarga Korban Boat Tenggelam

Aceh Tamiang | Wakil Bupati Aceh Timur Syahrul bin Syamaun menemui langsung keluarga korban boat tenggelam yang belum ditemukan, Jumat (30/11) siang, di posko pencarian korban di Kuala Simpang, Aceh Tamiang. 

Sesampai di posko pencarian korban, Wabup langsung menemui tim pencarian, yang terdiri dari tim SAR Aceh Timur, SAR Tamiang, dan Basarnas dari Banda Aceh. Wakil bupati berdialog dengan tim SAR dan menanyakan perkembangan pencarian korban atas nama Geugeut, guru  program SM3T asal Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung yang mengajar di SMPN 2 Simpang Jernih, Kecamatan Simpang Jernih yang belum ditemukan.

Wabup Syahrul bin Syamaun pada kesempatan tersebut didampingi oleh Kepala BPBD Elfiandi, Kepala Dinas Kebersihan dan Pemadam Kebakaran Ir M Yasin, Kabid Dikmen M Yakob MPd, dan Saed Abbas (pengawas TKSD). Khusus kepada BPBD, wabup meminta agar pencarian korban yang belum ditemukan  dilakukan selama tujuh hari, sampai hari Minggu.

Wabup menyatakan keprihatinan yang mendalam atas musibah tenggelam boat yang telah menelan korban jiwa. "Mereka yang korban adalah putera-puteri terbaik bangsa yang telah mengabdikan pendidikannya di pedalaman Aceh Timur. Kami sangat kehilangan, karena mereka datang untuk mencerdaskan anak- anak kami," kata Syahrul bin Syamaun di hadapan perwakilan UPI (Universitas Pendidikan Indonesia) Bandung dan keluarga Geugeut.

Disaksikan perwakilan UPI, wakil bupati juga menyerahkan bantuan uang tunai ala kadarnya kepada Irvan (32), keluarga Geuget. "Bantuan ini jangan dilihat dari angkanya, tapi ini merupakan kepedulian sesama. Kita berdoa agar korban segera ditemukan. Kepada keluarga kami harapkan untuk tabah. Ini adalah musibah," ujar wabup memberi semangat.

Pada kesempatan yang sama, wabup juga meminta agar program SM3T dari Kementerian Pendidikan Nasional tetap dilanjutkan demi mencerdaskan anak- anak bangsa khususnya Aceh Timur. "Terima kasih semua, kepada korban Winda, Geugeut, dan korban lainnya. Kami nyatakan rasa salut, ujarnya.

Sementara itu, Asep Mulyana dari UPI Bandung mengucapkan terima kasih kepada Wakil Bupati Syahrul bin Syamaun atas perhatian Pemkab Aceh Timur yang diberikan dalam pencarian korban tenggelam. Dia mengungkapkan, program SM3T ini akan tetap dilakukan dan dipantau oleh Kementerian Pendidikan Nasional."Nanti kita akan mengevaluasi dengan memberikan perlengkapan keamanan kepada guru-guru terpencil," kata Asep di hadapan wakil bupati.

Sebagaimana diketahui, boat yang mengangkut penumpang  tenggelam di aliran sungai Aceh Tamiang- Simpang Jernih atau disebut dengan kawasan Batu Katak, Senin (26/11) sekira pukul 17.00 WIB, tiga korban  sudah ditemukan oleh tim gabungan secara terpisah dalam kondisi tidak bernyawa lagi.

Sekda Aceh Timur Tutup Pelatihan Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara


Kota Langsa | Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Timur Syaifannur SH MM menutup secara resmi kegiatan sosialisasi wawasan kebangsaan dan pelatihan bela Negara yang dilaksanakan di Makodim 0104 / Aceh Timur,Sabtu (1/12).

“Pemkab Aceh Timur selalu berkomitmen dan serius untuk meningkatkan pemahaman wawasan kebangsaan dan bela negara kepada seluruh elemen masyarakat melalui berbagai kegiatan dengan menjalin kerjasama serta kemitraan dengan berbagai instansi terkait,”. Ungkap Syaifannur dalam sambutannya pada penutupan sosialisasi wawasan kebangsaan dan bela Negara di halaman Makodim 0104/Aceh Timur.
            
Dijelaskannya, sosialisasi wawasan kebangsaan dan pelatihan bela Negara ini sebelumnya telah dilaksanakan selama empat hari yaitu sejak tanggal 27 November sampai 1 Desember 2012 yang diikuti 50 orang peserta dari 24 kecamatan dalam wilayah Kabupaten Aceh Timur. 

“Kegiatan ini merupakan bukti nyata keseriusan Pemkab Aceh Timur,”. Ujarnya.
            
Syaifannur mengemukakan, sebagaimana telah dimaklumi bahwa sasaran yang akan dicapai dengan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran elemen masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 

“Selain itu juga diharapkan dapat mempertebal komitmen untuk menjaga integritas bangsa,”.Tugasnya.
            
Menurutnya, tidak dapat dipungkiri bahwa pengaruh globalisasi dan kemajuan teknologi dapat berpengaruh terhadap pemahaman nilai kebangsaan, bahkan bisa juga mengarah kepada ancaman disintegritas bangsa. 

“Sebab,dalam realitas kehidupan berbangsa dan bernegara telah banyak terjadi pergeseran pemahaman nilai-nilai kebangsaan masyarakat akibat maraknya informasi yang belum tentu benarnya sehingga mempengaruhi masyarakat,”. Terang Syaifannur lagi.
            
Oleh karena itu, sangat perlu kewaspadaan dari semua jajaran terkait guna mengantisipasi dan memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat sehingga eksistensi bangsa tetap terjaga dari pengaruh negatif. 

“Keempat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila,UUD 1945,Bhineka Tunggal Ika dan NKRI harus selalu dijaga dan dipelihara sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,”. Sebutnya.
            
Dalam kesempatan tersebut Sekda Aceh Timur mengharapkan agar segala pembekalan yang telah diperoleh selama mengikuti kegiatan sosialisasi ini dapat diimplementasikan dalam rangka meningkatkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
            
Sementara itu,Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0104/Aceh Timur Letkol Muhammad Hasan seusai penutupan sosialisasi wawasan kebangsaan dan bela negara mengatakan, kegiatan yang telah berlangsung ini merupakan gelombang pertama dan akan berlanjut di tahun 2013 mendatang.
            
“Diharapkan  unsur-unsur masyarakat di Aceh Timur yang telah ikut program ini nantinya akan bisa menjadi pelopor dalam pemahaman  wawasan kebangsaan dan bela negara,”. Pinta Muhammad Hasan sembari menambahkan, materi yang diberikan pada pelatihan meliputi keagamaan, narkoba, pancasila, UUD 1945, sejarah Aceh dan sejarah Indonesia serta UU No 11 tentang Pemerintahan Aceh.


Kamis, 29 November 2012

KEUTAMAAN MEMAHAMI NAMA-NAMA DAN SIFAT-SIFAT ALLAH AZZA WA JALLA

Oleh
Ustadz Abdullâh bin Taslîm al-Buthoni



Memahami nama-nama Allah Azza wa Jalla yang maha indah dan sifat-sifat-Nya yang maha sempurna merupakan pembahasan yang sangat penting dalam agama Islam, bahkan termasuk bagian paling penting dan utama dalam mewujudkan keimanan yang sempurna kepada Allah Azza wa Jalla . Karena tauhid ini adalah salah satu dari dua jenis tauhid yang menjadi landasan utama iman kepada Allah Azza wa Jalla.

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: "Sendi utama (kunci pokok) kebahagiaan, keselamatan dan keberuntungan adalah dengan mewujudkan dua jenis tauhid yang merupakan landasan tegaknya iman kepada Allah Azza wa Jalla , yang akan Allah Azza wa Jalla wujudkan dengan mengutus para rasul-Nya. Inilah inti seruan para rasul dari yang pertama sampai yang terakhir. 

Yang pertama: Tauhid al-'ilmi al-khabari al-I'tiqâdi (tauhid yang berhubungan dengan ilmu/pemahaman, yang bersumber dari berita/wahyu Allah Azza wa Jalla semata-mata, dan menyangkut keyakinan dalam hati), yang mengandung penetapan sifat-sifat maha sempurna bagi Allah Azza wa Jalla , dan pensucian sifat-sifat-Nya dari penyerupaan (dengan sifat makhluk), serta peniadaan sifat-sifat yang menunjukkan kekurangan dari-Nya.

Yang kedua: Penghambaan diri kepada Allah Azza wa Jalla semata-mata dan tiada sekutu bagi-Nya, memurnikan kecintaan, keikhlasan, ketakutan, pengharapan dan penyandaran diri kepada Allah Azza wa Jalla , serta sikap ridha kepada Allah Azza wa Jalla rabb (pencipta), sembahan dan pelindung satu-satunya, dan tidak menjadikan tandingan bagi-Nya dengan segala sesuatu.

Allah Azza wa Jalla telah menghimpun dua jenis tauhid ini dalam dua surat al-Ikhlâsh[1] (dalam al-Qur'ân), yaitu surat:

قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ

Katakanlah: Hai orang-orang kafir [al-Kâfirun/109:1]

Surat ini mengandung tauhid al-'amali al-irâdi (tauhid yang menyangkut amal perbuatan dan kehendak/niat).

Dan surat:

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ

Katakanlah: Dia-lah Allah Azza wa Jalla yang maha esa [al-Ikhlâsh/112:1]

Surat ini mengandung tauhid al-'ilmi al-khabari.

Dan masing-masing tauhid ini tidak bisa berdiri sendiri tanpa yang lainnya (keduanya saling menyempurnakan). Oleh karena itulah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu membaca kedua surat ini dalam shalat sunnat sebelum shalat subuh dan sesudah magrib, serta dua rakaat terakhir shalat witir. Shalat subuh dan maghrib merupakan pembuka dan penutup amal shalih (shalat), yang bertujuan untuk menjadikan tauhid sebagai permulaan dan penutup waktu siang hari"[2] .

Oleh karena itu, Syaikh Muhammad bin Shâlih al-'Utsaimîn rahimahullah ketika menjelaskan makna iman kepada Allah Azza wa Jalla, beliau berkata: "Iman kepada Allah Azza wa Jalla mengandung empat perkara: 

• Pertama : mengimani /meyakini keberadaan Allah Azza wa Jalla.
• Kedua : mengimani keesaan Allah Azza wa Jalla dalam ar-Rubûbiyyah (pencipta, pengatur dan pelindung bagi alam semesta).
• Ketiga : mengimani keesaan Allah Azza wa Jalla dalam al-ulûhiyyah (hak untuk disembah dan diibadahi).
• Keempat: mengimani semua nama dan sifat Allah Azza wa Jalla dengan cara yang sesuai dengan kemaha-sempurnaan dan kemaha-agungan-Nya, tanpa menyelewengkan makna, menolak, memvisualkan, dan menyerupakan (sifat-sifat-Nya dengan sifat-sifat makhluk). Maka barangsiapa yang menyelewengkan makna ayat-ayat dan hadits-hadits tentang sifat-sifat Allah Azza wa Jalla , berarti dia belum mewujudkan keimanan yang sempurna kepada Allah Azza wa Jalla "[3] .

Pentingnya Memahami Tauhid Asmâ` Wa Sifât 
Untuk memperjelas keterangan di atas, berikut ini kami akan sampaikan beberapa hal penting yang menunjukkan besarnya keutamaan memahami tauhid ini:

1. Memahami tauhid asmâ` wa shifât adalah ilmu yang paling agung dan paling utama secara mutlak, karena berhubungan langsungdengan Allah Azza wa Jalla , zat yang maha sempurna.
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: "Sesungguhnya keutamaan suatu ilmu mengikuti keutamaan obyek yang dipelajarinya. karena keyakinan akan dalil-dalil dan bukti-bukti keberadaannya. juga karena besarnya kebutuhan dan manfaat untuk memahaminya. Maka tidak diragukan lagi, bahwa ilmu tentang Allah Azza wa Jalla , nama-nama, sifat-sifat dan perbuatan-perbuatan-Nya adalah ilmu yang paling agung dan paling utama. Perbandingan ilmu ini dengan ilmu-ilmu yang lain adalah seperti perbandingan (kemahasempurnaan) Allah Azza wa Jalla dengan semua obyek yang dipelajari (dalam) ilmu-ilmu lainnya"[4].

2. Memahami tauhid asmâ` wa shifât Allah Azza wa Jalla adalah landasan utama semua ilmu yang lainnya.
Ibnul Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah berkata: "Ilmu tentang nama, sifat dan perbuatan Allah Azza wa Jalla adalah landasan semua ilmu. Semua ilmu lainnya mengikuti ilmu ini; yang juga dibutuhkan untuk mewujudkan keberadaan ilmu-ilmu lainnya. Sehingga ilmu ini merupakan asal dan landasan bagi setiap ilmu lainnya. Barangsiapa yang mengenal Allah Azza wa Jalla maka dia akan mengenal selain-Nya, dan barangsiapa yang tidak mengenal-Nya maka lebih lagi dia tidak akan mengenal selain-Nya. Allah Azza wa Jalla berfirman:

وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa (lalai) kepada Allah, maka Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri, mereka itulah orang-orang yang fasik" [al-Hasyr/59:19]

Renungkanlah ayat ini, maka kalian akan menemukan di dalamnya suatu makna yang agung dan mulia, yaitu: barangsiapa yang lupa kepada Allah Azza wa Jalla , maka Allah Azza wa Jalla akan menjadikannya lupa kepada dirinya sendiri, sehingga dia tidak mengetahui hakekat dan kebaikan-kebaikan untuk dirinya sendiri. Bahkan dia melupakan jalan untuk kebaikan dan keberuntungan bagi dirinya di dunia dan akhirat. Karena dia telah berpaling dari fitrah yang Allah Azza wa Jalla jadikan bagi dirinya, lalu dia lupa kepada Allah Azza wa Jalla . Maka Allah Azza wa Jalla menjadikannya lupa kepada diri dan perilakunya sendiri, juga kepada kesempurnaan, kesucian dan kebahagiaan dirinya di dunia dan akhirat. Allah Azza wa Jalla berfirman

وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا

Dan janganlah kamu mengikuti orang yang telah kami lalaikan hatinya dari mengingat Kami, serta menuruti hawa (nafsu)nya, dan keadaannya itu melampaui batas" [al-Kahfi/18:28]

Karena dia lalai mengingat Allah Azza wa Jalla, maka keadaan dan hatinya pun melampaui batas (menjadi rusak), sehingga dia tidak memperhatikan sedikitpun kebaikan, kesempurnaan, serta kesucian jiwa dan hatinya, bahkan kondisi hatinya menjadi tak menentu dan tidak terarah, keadaannya melampaui batas, merasa kebingungan, serta tidak mendapatkan petunjuk ke jalan yang benar.

Jadi, ilmu tentang Allah Azza wa Jalla adalah landasan semua ilmu, sekaligus merupakan landasan pemahaman seorang hamba terhadap kebahagiaan, kesempurnaan dan kebaikan (dirinya) di dunia dan akhirat. Ketidak-pahaman terhadap ilmu ini akan mengakibatkan ketidakpahaman terhadap kebaikan, kesempurnaan, kesucian dan kebahagiaan diri sendiri. Maka memahami ilmu ini adalah (kunci utama) kebahagiaan seorang hamba, dan ketidakpahaman tentangnya merupakan sumber (utama) kebinasaannya"[5].

3. Memahami tauhid asmâ` wa shifât Allah Azza wa Jalla dengan benar adalah satu-satunya pintu untuk bisa mengenal Allah Azza wa Jalla (ma'rifatullâh) dengan pengenalan yang benar, yang merupakan landasan ibadah kepada Allah Azza wa Jalla . Karena salah satu landasan utama ibadah adalah al-mahabbah (kecintaan) kepada Allah Azza wa Jalla dan hal itu tidak mungkin dicapai kecuali dengan mengenal Allah Azza wa Jalla dengan pengenalan yang benar melalui pemahaman terhadap tauhid nama-nama dan sifat-sifat-Nya. Sehingga orang yang tidak memiliki ma'rifatullâh (mengenal Allah Azza wa Jalla ) dengan benar, tidak mungkin bisa beribadah dengan benar kepada-Nya.[6]

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: "Barangsiapa yang mengenal Allah Azza wa Jalla dengan nama-nama, sifat-sifat dan perbuatan-perbuatan-Nya, maka dia pasti akan mencintai-Nya" [7]

Oleh karena itulah, Allah Azza wa Jalla menjelaskan keterkaitan antara ibadah kepada-Nya dan pemahaman terhadap nama-nama dan sifat-sifat-Nya dalam dua ayat al-Qur'ân:

Ayat yang pertama: 

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka beribadah kepada-Ku [adz-Dzâriyât/51:56]

Ayat yang kedua: 

اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ يَتَنَزَّلُ الْأَمْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ وَأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا

Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui (memahami) bahwasannya Allah maha kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu. [ath-Thalâq/65:12]

Kedua ayat ini menunjukkan bahwa ibadah kepada Allah Azza wa Jalla tidak akan mungkin dapat diwujudkan oleh seorang hamba dengan benar, kecuali setelah dia mengenal nama-nama dan sifat-sifat Allah Azza wa Jalla dengan pemahaman yang benar.[8] 

4. Ketakutan dan ketakwaan yang sebenarnya kepada Allah Azza wa Jalla hanya bisa dicapai dengan ma'rifatullâh (mengenal Allah Azza wa Jalla dengan cara yang benar), melalui pemahaman terhadap nama-nama dan sifat-sifat-Nya.

Allah Azza wa Jalla berfirman: 

إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ

Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-hamba-Nya, hanyalah orang-orang yang berilmu (mengenal Allah)" [Fâthir/35:28]

Dalam hadits yang shahîh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam : "Sesungguhnya aku adalah orang yang paling bertakwa kepada Allah Azza wa Jalla dan paling mengenal-Nya di antara kamu sekalian"[9] .

Imam Ibnu Katsîr rahimahullah berkata: "Arti (ayat di atas): Hanyalah orang-orang yang berilmu dan mengenal Allah Azza wa Jalla yang memiliki rasa takut yang sebenarnya kepada Allah Azza wa Jalla , karena semakin sempurna pemahaman dan pengetahuan (seorang hamba) terhadap Allah Azza wa Jalla , zat yang maha mulia, maha kuasa dan maha mengetahui, yang memiliki sifat-sifat yang maha sempurna dan nama-nama yang maha indah, maka ketakutan (hamba tersebut) kepada-Nya semakin besar pula"[10] .

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: "Semakin bertambah pengetahuan seorang hamba terhadap (nama-nama dan sifat-sifat) Allah Azza wa Jalla , maka semakin bertambah pula rasa takut dan pengagungannya kepada-Nya, yang kemudian pengetahuannya ini akan mewariskan perasaan malu, pengagungan, pemuliaaan, merasa selalu diawasi, kecintaan, bertawakal, selalu kembali, serta ridha dan tunduk kepada perintah Allah Azza wa Jalla ."[11] 

Syaikh `Abdurrahmân as-Sa'di rahimahullah berkata: "Semakin banyak pengetahuan seseorang terhadap (nama-nama dan sifat-sifat) Allah Azza wa Jalla , maka rasa takutnya kepada-Nya pun semakin besar, yang kemudian rasa takut ini menjadikan dirinya (selalu) menjauhkan dirinya dari perbuatan-perbuatan maksiat dan (senantiasa) mempersiapkan diri untuk berjumpa dengan Zat yang ditakutinya (Allah Azza wa Jalla )."[12] 

5. Memahami tauhid asmâ` wa shifât Allah Azza wa Jalla dengan benar adalah satu-satunya cara untuk bisa meraih kenikmatan dan kemuliaan tertinggi di dunia dan akhirat.
Dalam hadits yang shahîh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jika penghuni surga telah masuk surga, Allah Azza wa Jalla berfirman: “Apakah kalian (wahai penghuni surga) menginginkan sesuatu sebagai tambahan (dari kenikmatan surga)?" Maka mereka menjawab: "Bukankah Engkau telah memutihkan wajah-wajah kami? Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke dalam surga dan menyelamatkan kami dari (azab) neraka?" Maka (pada waktu itu) Allah Azza wa Jalla membuka hijâb (yang menutupi wajah-Nya yang maha mulia), dan penghuni surga tidak pernah mendapatkan suatu (kenikmatan) yang lebih mereka sukai dari pada melihat (wajah) Allah Azza wa Jalla .” kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat berikut:

لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَىٰ وَزِيَادَةٌ

Bagi orang-orang yang berbuat kebaikan, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya (melihat wajah Allah Azza wa Jalla )” [Yûnus/10:26][13] 

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitab beliau “Ighâtsatul lahafân ”[14] menjelaskan bahwa kenikmatan tertinggi di akhirat ini (melihat wajah Allah Azza wa Jalla ) adalah balasan yang Allah Azza wa Jalla berikan kepada orang yang merasakan kenikmatan tertinggi di dunia, yaitu kesempurnaan dan kemanisan iman, kecintaan yang sempurna dan kerinduan untuk bertemu dengan-Nya, serta perasaan tenang dan bahagia ketika mendekatkan diri dan berzikir kepada-Nya [15] , yang semua ini merupakan buah dari pemahaman yang benar terhadap nama-nama dan sifat-sifat Allah Azza wa Jalla .

Beliau menjelaskan hal ini berdasarkan lafazh doa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sebuah hadits yang shahîh: “Aku meminta kepada-Mu (ya Allah Azza wa Jalla ) kenikmatan memandang wajah-Mu (di akhirat nanti) dan aku meminta kepada-Mu kerinduan untuk bertemu dengan-Mu (sewaktu di dunia)…”[16].

Penutup
Beberapa poin yang kami sebutkan di atas menggambarkan kepada kita agungnya kedudukan tauhid asmâ` wa shifât Allah Azza wa Jalla dan besarnya keutamaan mempelajari dan memahaminya. Masih banyak poin lain yang tentu tidak mungkin disebutkan semuanya di sini.

Semoga tulisan ini bermanfaat dan menjadi motivasi bagi kita untuk semakin giat dan bersungguh-sungguh mempelajari ilmu agama, terutama ilmu tauhid yang merupakan landasan agama Islam ini.

Ya Allah Azza wa Jalla , aku meminta kepada-Mu kenikmatan memandang wajah-Mu (di akhirat nanti), dan aku meminta kepada-Mu kerinduan untuk bertemu dengan-Mu (sewaktu di dunia), tanpa adanya bahaya yang mencelakakan dan fitnah yang menyesatkan.

وَصَلَّى الله ُوَسَلَّمَ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَأَلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ , وَأَخِرُ دَعْوَاناَ أَنِ الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ اْلعَا لَمِيْنَ

Kota Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, 7 Jumadal Akhir 1430 H

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 04/Tahun XIII/1430H/2009M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196]



Sumber : http://almanhaj.or.id/content/3388/slash/0/keutamaan-memahami-nama-nama-dan-sifat-sifat-allah-azza-wa-jalla/

HAL-HAL YANG MENAKUTKAN DI ALAM KUBUR

Oleh
Ustadz Dr. Ali Musri Semjan Putra, M.A


Apabila kita mengamati nash-nash yang shahîh dari al-Qur`ân dan Sunnah serta di topang oleh pemahaman dan pandangan para Ulama dalam memahami nash-nash tersebut, maka diketahui bahwa manusia akan melewati empat alam kehidupan, yaitu: alam rahim, alam dunia, alam barzakh (kubur), alam akhirat. Semua proses kehidupan setiap alam tersebut memiliki kekhususan masing-masing, tidak bisa disamakan antara satu dengan lainnya. Misalnya alam rahim, mungkin saja bisa diketahui sebagian proses kehidupan di sana melalui peralatan kedokteran yang canggih, tapi di balik itu semua, masih banyak keajaiban yang tidak terungkap dengan jalan bagaimana pun. Semua itu merupakan rahasia yang sengaja Allah Azza wa Jalla tutup dari ilmu dan pandangan umat manusia. Allah Azza wa Jalla telah menerangkan dalam firman-Nya yang berbunyi: 

وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا 

Tidaklah kalian diberi ilmu kecuali sedikit saja [al-Isrâ`/17:85]

Apalagi bila kita hendak berbicara tentang kehidupan alam kubur dan alam akhirat, tiada pintu yang bisa kita buka kecuali pintu keimanan terhadap yang ghaib, melalui teropong nash-nash al-Qur`ân dan Sunnah. Beriman dengan hal yang ghaib adalah barometer pembeda antara seorang Mukmin dengan seorang kafir, sebagaimana termaktub dalam firman Allah Azza wa Jalla :

ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ 

Kitab (al-Qur`ân) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib". [al-Baqarah/2:2-3]

Banyak nash dari al-Qur`ân dan Sunnah yang mengukuhkan persoalan ini, yang tidak mungkin diuraikan dalam tulisan yang singkat ini.

KEADAAN MANUSIA DI ALAM KUBUR
Setiap manusia yang hidup di dunia ini pasti akan melewati alam kubur. Alam ini disebut pula alam barzakh yang artinya perantara antara alam dunia dengan alam akhirat, sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla.

حَتَّىٰ إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ ۚ كَلَّا ۚ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا ۖ وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ

“Apabila kematian datang kepada seseorang dari mereka, ia berkata, "Ya Rabbku kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada Barzakh (pembatas) hingga hari mereka dibangkitkan. [al-Mukminûn/23:99-100]

Para ahli tafsir dari Ulama Salaf sepakat mengatakan, "Barzakh adalah perantara antara dunia dan akhirat, atau perantara antara masa setelah mati dan hari kebangkitan [1]. "

Alam Barzakh dinamakan dengan alam kubur adalah karena keadaan yang umum terjadi. Karena pada umumnya jika manusia meninggal dunia, dia dikubur dalam tanah. Namun, bukan berarti orang yang tidak dikubur terlepas dari peristiwa-peristiwa alam barzakh. Seperti orang yang dimakan binatang buas, tenggelam di lautan, dibakar ataupun terbakar. Sebab Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Seperti yang diceritakan Rasulullâh n dalam sabdanya:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللَّهِ nقَالَ قَالَ رَجُلٌ لَمْ يَعْمَلْ خَيْرًا قَطُّ فَإِذَا مَاتَ فَحَرِّقُوْهُ وَاذْرُوْا نِصْفَهُ فِي الْبَرِّ وَنِصْفَهُ فِي الْبَحْرِ فَوَاللَّهِ لَئِنْ قَدَرَ اللَّهُ عَلَيْهِ لَيُعَذِّبَنَّهُ عَذَابًا لاَ يُعَذِّبُهُ أَحَدًا مِنْ الْعَالَمِيْنَ فَأَمَرَ اللَّهُ الْبَحْرَ فَجَمَعَ مَا فِيهِ وَأَمَرَ الْبَرَّ فَجَمَعَ مَا فِيهِ ثُمَّ قَالَ لِمَ فَعَلْتَ قَالَ مِنْ خَشْيَتِكَ وَأَنْتَ أَعْلَمُ فَغَفَرَ لَهُ

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Seorang yang tidak pernah beramal baik sedikit pun berkata kepada keluarganya: apabila ia meninggal maka bakarlah dia, lalu tumbuk tulangnya sehalus-halusnya. Kemudian sebarkan saat angin kencang bertiup, sebagian di daratan dan sebagian lagi di lautan. Lalu ia berkata, ‘Demi Allah, jika Allah mampu untuk menghidupkannya, tentu Allah akan mengazabnya dengan azab yang tidak diazab dengannya seorang pun dari penduduk alam. Maka Allah memerintahkan lautan dan daratan untuk mengumpulkan debunya yang terdapat dalamnya. Maka tiba-tiba ia berdiri tegak. Lalu Allah bertanya kepadanya, “Apa yang mendorongnya untuk melakukan hal tersebut? [2]

Dari kisah di atas dapat kita lihat bagaimana seseorang tersebut berusaha untuk lari dari azab Allah Azza wa Jalla dengan cara yang menurut akal pikirannya dapat membuatnya lolos dan lepas dari azab Allah Azza wa Jalla. Tetapi hal tersebut tidak dapat melemahkan kekuasaan Allah Azza wa Jalla . Bila seandainya ada seseorang mau melakukan tipuan terhadap Allah Azza wa Jalla agar ia terlepas dari azab kubur, sesungguhnya kekuasan Allah Azza wa Jalla jauh lebih kuat daripada tipuannya. Pada hakikatnya yang ditipu adalah dirinya sendiri. 

Di alam kubur manusia akan mengalami kehidupan sampai terompet sangkakala ditiup oleh malaikat Israfil. Di sana ada yang bersukacita dan ada pula yang berdukacita, ada yang bahagia dan ada pula yang menderita. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Barâ' bin 'Azib Radhiyallahu anhu. Ia berkata, "Ketika kami menghadiri penguburan jenazah di perkuburan Baqi' Gharqad, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi kami lalu beliau duduk dan kami pun duduk di sekeliling beliau, seolah-olah ada burung yang hinggap di atas kepala kami (gambaran akan ketenangan Sahabat). Orang jenazah tersebut sedang digalikan lahatnya. Lalu Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan, "Aku berlindung kepada Allah dari azab kubur" sebanyak tiga kali. Selanjutnya beliau berkata, “Sesungguhnya seorang hamba apabila akan menjumpai kehidupan akhirat dan berpisah dengan kehidupan dunia, para malaikat turun mendatanginya, wajah mereka bagaikan matahari. Mereka membawa kain kafan dan minyak harum dari surga. Para malaikat tersebut duduk dengan jarak sejauh mata memandang. Kemudian malaikat maut mendatanginya dan duduk dekat kepalanya seraya berkata, “Wahai jiwa yang baik keluarlah menuju ampunan dan keridhaan Allah. Maka keluarlah ruh itu bagaikan air yang mengalir dari mulut cerek. Maka malaikat maut mengambil ruhnya. Bila ruh itu telah diambil, ia tidak membiarkan berada di tangannya walaupun sekejab mata hingga para malaikat (yang membawa kafan dan minyak harum) mengambilnya. Lalu mereka bungkus ruh itu dengan kafan dan minyak harum tersebut. Maka keluarlah darinya aroma, bagaikan aroma minyak kasturi yang paling harum di muka bumi. Mereka membawa ruh itu naik menuju (ke langit). Mereka melewati para malaikat yang bertanya, ‘Siapa bau harum yang wangi ini? Maka mereka menyebutnya dengan panggilan yang paling baik di dunia. Sampai naik ke langit, lalu mereka meminta dibukakan pintu langit, maka lalu dibukalah untuknya. Malaikat penghuni setiap langit mengiringinya sampai pada langit berikutnya. Dan mereka berakhir pada langit tempat Allah berada. Allah berkata, ‘Tulislah kitab hamba-Ku pada 'Illiyyin (tempat yang tinggi) dan kembalikan ia ke bumi, sesungguhnya Aku menciptakan mereka dari bumi, kemudian di sanalah mereka dikembalikan dan akan dibangkitkan kelak. Selanjutnya, ruhnya dikembalikan ke jasadnya. Lalu datanglah kepadanya dua malaikat, keduanya menyuruhnya untuk duduk. Kedua malaikat itu bertanya kepadanya, ‘Siapa Rabbmu?’ ia menjawab, ‘Rabbku adalah Allah’. ‘Apa agamamu?’ Ia menjawab agamaku Islam’. ‘Siapa orang yang diutus kepadamu ini?’ Ia menjawab, ‘Ia adalah Rasulullâh. ‘Apa ilmumu?’ Ia menjawab, ‘Aku membaca kitab Allah dan beriman dengannya’. Lalu diserukan dari langit, ‘Sungguh benar hambaku’. Maka bentangkanlah untuknya tikar dari surga. Dan bukakan baginya pintu surga. Maka datanglah kepadanya keharuman surga dan dilapangkan kuburnya sejauh mata memandang. Selanjutnya, datang kepadanya orang yang berwajah tampan, berpakaian bagus dan harum mewangi. Ia (orang berwajah tampan) berkata, ‘Bergembiralah dengan semua yang menyenangkanmu. Inilah hari yang dijanjikan untukmu. Maka ia (mayat) pun bertanya, ‘Siapa anda, wajahmu yang membawa kebaikan?’ Maka ia menjawab, ‘Aku adalah amalmu yang shaleh’. Ia bertanya lagi, ‘Ya Allah, segerakanlah kiamat agar aku bisa kembali kepada keluarga dan hartaku. 

Dan bila seorang kafir, ia berpindah dari dunia dan menuju ke alam akhirat. Dan para malaikat turun dari langit menuju kepadanya dengan wajah yang hitam. Mereka membawa kain ketan yang kasar, mereka duduk dengan jarak dari mayat sejauh mata memandang. Kemudian datanglah malaikat Maut duduk di dekat kepalanya. Ia berkata, ‘Wahai jiwa yang kotor, keluarlah menuju kemurkaan Allah. Selanjutnya, ruhnya pun menyebar ke seluruh tubuhnya dan malaikat Maut mencabut ruhnya dengan kuat seperti mencaput sisir besi dari ijuk yang basah. Bila ruh itu telah diambil, malaikat itu tidak membiarkannya sekejab mata di tangannya, sampai para malikat (ruh) meletakkannya pada kain ketan yang kasar tersebut. Kemudian ia mengeluarkan bau yang paling busuk di muka bumi. Selanjutnya para malaikat membawa naik ruh tersebut. Tiada malaikat yang mereka lewati kecuali mereka mengatakan, ‘Bau apa yang sangat keji ini?’ ia dipanggil dengan namanya yang paling jelek waktu di dunia. Sehingga arwahnya sampai pada langit dunia dan malaikat meminta pintunya dibuka, akan tetapi tidak diizinkan. Kemudian Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca firman Allah

لَا تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَلَا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّىٰ يَلِجَ الْجَمَلُ فِي سَمِّ الْخِيَاطِ :

Tidak dibukakan untuk mereka pintu langit, dan mereka tidak akan masuk surga sampai onta masuk ke dalam lubang penjahit". [al-A`râf/7:40]

Setelah itu Allah Azza wa Jalla berkata, "Tulislah catatan amalnya di Sijjîn pada lapisan bumi yang paling bawah". Dan ruhnya dilemparkan jauh-jauh. Kemudian Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat:

وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاءِ فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ أَوْ تَهْوِي بِهِ الرِّيحُ فِي مَكَانٍ سَحِيقٍ 

Barangsiapa yang berbuat syirik kepada Allah, maka seolah-olah ia telah terjatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan oleh angin ke tempat yang jauh [al-Hajj/22:31]

Setelah itu ruhnya dikembalikan ke jasadnya, dan datang kepadanya dua orang malaikat yang menyuruhnya duduk. Kedua malaikat itu bertanya, ‘Siapa Rabbmu? ia menjawab, ‘Ha ha, aku tidak tahu’. Mereka bertanya lagi, ‘Siapakah orang yang diutus kepadamu ini?’ Ia menjawab, ‘Ha ha, aku tidak tahu’. Maka seseorang menyeru dari langit, ‘Sungguh ia telah berdusta’. Bentangkan tikar untuknya dari api neraka dan bukakan salah satu pinti neraka untuknya. Maka datanglah kepadanya angin panas neraka. Lalu kuburnya disempitkan sehingga tulang-tulang rusuknya saling berdempet. Kemudian datang kepadanya seorang yang bewajah jelek, berpakaian jelek dan berbau busuk. Orang itu berkata, ‘Berbahagialah dengan apa yang menyakitimu, inilah hari yang dijanjikan padamu. Lalu ia (mayat) bertanya, ‘Siapa engkau yang berwajah jelek?’ Ia menjawab, Aku adalah amalanmu yang keji’. Lalu mayat itu mengatakan, ,Rabb ku janganlah engkau datangkan Kiamat"[3] .

Jika seorang Muslim mau merenung sejenak bagaimana keadaan dan kondisi kehidupannya nanti di alam kubur. Niscaya ia akan menjauhi perbuatan maksiat dan dosa. Bayangkan, bagaimana keadaan kita ketika berada dalam sebuah lubang yang sempit lagi gelap, serta tidak ada cahaya sedikit pun. Betapa mencekam suasana gelap itu dan menimbulkan rasa takut yang dalam, napas terasa sesak, semakin lama semakin sulit untuk bernapas, rasa haus, lapar, panas, mau berteriak tidak seorang pun yang mendengar. 

Akan tetapi alam kubur jauh berbeda dari semua itu. Tidak hanya sebatas apa yang tergambar ketika kita berada dalam sebuah lubang sempit dan gelap. Suasana di sana akan ditentukan oleh amalan kita sewaktu di dunia. Orang yang beramal shaleh waktu di dunia, ia akan lulus dalam menjawab pertanyaan malaikat. Tidur di atas hamparan tikar dari surga, ditemani oleh orang berbau wangi dan berwajah tampan. Kemudian senantiasa mencium bau harum hembusan angin surga. 

Adapun orang yang ketika hidup di dunia bergelimang dosa dan maksiat, apalagi melakukan perbuatan syirik. Ia tidak akan bisa menjawab pertanyaan malaikat. Tidur di atas hamparan tikar dari api neraka, di temani oleh orang berbau busuk dan berwajah buruk. Kemudian ia senantiasa mencium bau busuk hembusan panas api neraka. Bahkan setiap manusia akan diperlihatkan tempat tinggalnya saat di alam kubur pada waktu pagi dan sore. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya: 

«إِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا مَاتَ عُرِضَ عَلَيْهِ مَقْعَدُهُ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِىِّ إِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَمِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَإِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَمِنْ أَهْلِ النَّارِ يُقَالُ هَذَا مَقْعَدُكَ حَتَّى يَبْعَثَكَ اللَّهُ إِلَيْهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ » 

Apabila seseorang telah mati, akan diperlihatkan kepadanya tempat tinggalnya pada waktu pagi dan sore. Jika ia termasuk penghuni surga, maka diperlihatkan tempatnya di surga. Dan jika ia dari penghuni neraka maka diperlihatkan tempatnya di neraka. Kemudian dikatakan kepadanya, “Inilah tempatmu yang akan engkau tempati pada hari kiamat”. [HR Muslim no. 5110, Ahmad no. 5656, Mâlik no. 502]

Di antara hikmah diperlihatkannya tempat seseorang di akhirat kelak ketika berada di alam kubur adalah agar semakin menimbulkan rasa syukur dalam diri orang yang beramal shaleh. Ini adalah salah satu bentuk nikmat yang dirasakannya dalam alam kubur. Adapun bagi orang berbuat dosa, maka itu akan semakin menambah rasa kekecewaan dan penyesalan dalam dirinya. Ini adalah salah satu bentuk azab yang dialaminya dalam alam kubur. Hal ini sebagaimana disebutkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya:

لاَ يَدْخُلُ أَحَدٌ الْجَنَّةَ إِلاَّ أُرِيَ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ لَوْ أَسَاءَ لِيَزْدَادَ شُكْرًا وَلاَ يَدْخُلُ النَّارَ أَحَدٌ إِلاَّ أُرِيَ مَقْعَدَهُ مِنْ الْجَنَّةِ لَوْ أَحْسَنَ لِيَكُوْنَ عَلَيْهِ حَسْرَةً

Tidak seorang pun masuk ke dalam surga kecuali diperlihatkan kepadanya tempatnya di neraka. Seandainya ia berbuat jelek. Agar bertambah rasa syukurnya. Dan tidaklah seorang pun masuk ke dalam neraka kecuali diperlihatkan kepadanya tempatnya di surga, seandainya ia berbuat baik. Agar semakin bertambah atasnya rasa penyesalannya". [HR al-Bukhâri no. 10557]

Dalam riwayat lain disebutkan:

« إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا وُضِعَ في قَبْرِهِ وَتَوَلَّى عَنْهُ أَصْحَابُهُ إِنَّهُ لَيَسْمَعُ قَرْعَ نِعَالِهِمْ ». قَالَ « يَأْتِيْهِ مَلَكَانِ فَيُقْعِدَانِهِ فَيَقُوْلاَنِ لَهُ مَا كُنْتَ تَقُوْلُ في هَذَا الرَّجُلِ ». قَالَ « فَأَمَّا الْمُؤْمِنُ فَيَقُولُ أَشْهَدُ أَنَّهُ عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ ». قَالَ « فَيُقَالُ لَهُ انْظُرْ إِلَى مَقْعَدِكَ مِنَ النَّارِ قَدْ أَبْدَلَكَ اللَّهُ بِهِ مَقْعَدًا مِنَ الْجَنَّةِ ». قَالَ نَبِيُّ اللَّهِ n « فَيَرَاهُمَا جَمِيعًا ». قَالَ قَتَادَةُ وَذُكِرَ لَنَا أَنَّهُ يُفْسَحُ لَهُ في قَبْرِهِ سَبْعُوْنَ ذِرَاعًا وَيُمْلأُ عَلَيْهِ خَضِرًا إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ

Apabila seorang hamba diletakkan di kuburnya, dan kerabatnya pergi meninggalkannya. Sesungguhnya ia mendengar derap terompah mereka. Kemudian datanglah kepadanya dua orang malaikat dan menyuruhnya duduk. Mereka bertanya kepadanya, ‘Apa perkataanmu tentang orang ini?’ Adapun orang Mukmin, maka ia akan menjawab, Aku bersaksi bahwa ia adalah hamba Allah dan utusan-Nya. Lalu dikatakan kepadanya, ‘Lihatlah tempatmu di neraka. Sungguh, Allah telah menukarnya dengan surga, maka ia melihat keduanya. berkata Qatâdah, ‘Disebutkan kepada kami bahwa kuburnya di luaskan tujuh puluh hasta, yang dipenuhi oleh tubuhan hijau sampai hari mereka dibangkit". [HR al-Bukhâri no. 1285, Muslim no. 5115, Ahmad no. 11823]

KESIMPULAN:
1. Azab kubur benar-benar ada, dan kita wajib beriman kepadanya karena ia adalah bagian dari beriman kepada yang ghaib.

2. Azab kubur bersifat umum bagi seluruh manusia, tidak khusus bagi umat nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

3. Di antara azab atau nikmat kubur ada yang berhubungan dengan ruh dan jasad secara bersamaan dan ada pula yang khusus berhubungan dengan ruh saja.

4. Semua ruh orang yang telah meninggal dunia berada di alam Barzakh, sekalipun ia pelaku maksiat atau orang kafir.

5. Seseorang tidak akan masuk surga atau neraka kecuali setelah terjadinya hari kiamat dan dibangkitnya seluruh manusia dari kuburnya. 

PELAJARAN DI BALIK KEIMANAN KEPADA AZAB KUBUR.
1. Menanamkan dalam diri seseorang sikap mawas diri dalam meninggalkan perintah-perintah agama.

2. Memiliki kemauan yang tinggi dalam melakukan amal shaleh, agar mendapat keberuntungan di alam kubur.

3. Menimbulkan rasa takut dalam diri seseorang untuk melakukan maksiat, agar terhindar dari azab kubur. Wallâhu a`lam

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 11/Tahun XIII/1431H/2010M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196]



Sumber : http://almanhaj.or.id/content/3436/slash/0/hal-hal-yang-menakutkan-di-alam-kubur/