Kota Langsa, Aceh - Puluhan guru SMP/MTs yang berasal dari 3 kabupaten/kota Aceh Timur, Aceh
Tamiang dan Kota Langsa mengikuti Diklat Kurikulum 2013 mata pelajaran Pendidilkan
Agama Islam, (28/4) yang diselenggarakan oleh Unit Pelaksana Tehnis Dinas
(UPTD) Pusat Pengembangan Mutu Guru (PPMG) Wilayah IV Langsa . Kegiatan tersebut guna
melahirkan guru profesional dalam rangka meningkatkan mutu Pendidikan Nasional.
Kepala UPTD PPMG Wilayah IV Langsa Zulkifli, S.Pd, M.Pd dalam
sambutannya mengatakan, ada 4 pilar pendidikan Aceh yang harus
dikembangkan, yang pertama perluasan akses pendidikan.
“Tidak ada alasan anak tidak bisa sekolah,
tidak ada alasan tiada tempat untuk belajar, saat ini pemerintah terus
membangun gedung-gedung sekolah dan menyediakan fasilitas pendidikan lainnya
agar semua anak-anak Aceh bisa belajar dan menuntut ilmu. Ini menjadi tanggung
jawab kita mendorong mereka agar mau bersekolah, karena dengan pendidikan, mereka
bisa menjawab tantangan di era global ini”.Jelas Zulkifli.
Zulkifli menambahkan, pilar yang kedua Mutu dan Relevansi. Suatu kemampuan
guru dalam mengajar agar bagaimana muridnya menjadi cerdas dan berdaya saing.
“jangan sebaliknya, bagaimana murid mau
cerdas kalau gurunya tidak berkualitas,
jadi kami terus berupaya meningkatkan kualitas guru yakni melalui
pelatihan-pelatihan dan diklat dengan memberikan metode-metode belajar yang
baik” . Ujar nya.
Kemudian pilar ketiga Tata Kelola Pendidikan
dan Pelayanan Publik dan keempat Penyelenggaraan Pendidilan yang
Islami. Bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai islam dalam pelajaran sekolah
dan juga bagaimana kemampuan guru menyiapkan peserta didiknya secara total
tentang keislaman terutama pemahaman yang mendalam tentang akidah, menyakini
benar bahwa ajaran islam sesuai dengan kehidupan kita. Guru juga harus bisa
menyadarkan anak-anak Tentang pentingnya agama dalam membangun generasi yg
baik.
“Agama
bukan hanya sekedar ritual, tetapi harus di jadikan pedoman dalam hidup”.
Jelas Zulkifli.
Sementara itu Wakil Walikota Langsa Drs. Marzuki Hamid, MM dalam
sambutannya sekaligus membuka acara tersebut mengatakan, selama ini kita
melihat semangat dan tanggung jawab masyarakat terutama orang tua dan guru
masih dirasa kurang terhadap perilaku anak-anak saat ini.
“Kita tidak lagi melihat ada orang tua
atau yang dituakan menegur anak-anak yang berkeliaran pada saat jam-jam waktu
shalat misalnya, ini seharusnya menjadi kepedulian kita bersama, bagaimana kita
memberikan pengawasan terhadap anak-anak berkaitan dengan perilaku yang terjadi
sehari-hari”. Jelas Marzuki.
Marzuki menambahkan, semangat pengorbanan dan pengabdian pada guru-guru
terdahulu perlu ditiru dan dijadikan contoh serta tauladan bagi kita guna
memberikan yang terbaik bagi nusa dan bangsa ini serta bagi generasi penerus di
masa depan.
“Jangan seorang guru hanya
berorientasi pada materi semata, tapi semangat pengorbanan dan pengabdiannyalah
yang harus diutamakan”. Pinta Marzuki.
Marzuki berharap bagi para guru khususnya guru Pendidikan Agama Islam harus
menjadi contoh dan tauladan ditempat tinggal mereka.
“Jangan Sampai guru agama sendiri
tidak pernah datang ke mesjid untuk shalat berjamaah”. Ungkap Marzuki.
Pemateri dalam kegiatan tersebut Drs. Abd. Rahman Hanafiah, M.Pd dan Drs.
Mardin, MA Kepala Seksi PAI pada SMA/SMALB/SMK Bidang PAIS, Dr. Buhori Muslim,
M.Ag dan Dr.M.Duskri, M.Kes Dosen FITK UIN Ar Raniry Banda
Aceh serta Asnawi. S.Ag, M.Pd pengawas PAI Kota banda Aceh dan
Juhaimi, S.Ag Kepala Seksi Sistem Informasi PAI pada Bidang PAIS.
Hadir dalam acara pembukaan diklat tersebut Kepala Dinas Pendidikan Kota
Langsa Drs.Saifuddin Razali, MM, M.Pd, para Kepala Sekolah se Kota Langsa dan
undangan lainnya.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar