var addthis_config = {"data_track_addressbar":true};

toneng.blogspot.com

Selasa, 10 Juni 2014

GURU HARUS MENJADI CONTOH DAN TAULADAN

Kota Langsa, Aceh - Puluhan guru SMP/MTs yang berasal dari 3 kabupaten/kota Aceh Timur, Aceh Tamiang dan Kota Langsa mengikuti Diklat Kurikulum 2013 mata pelajaran Pendidilkan Agama Islam, (28/4) yang diselenggarakan oleh Unit Pelaksana Tehnis Dinas (UPTD) Pusat Pengembangan Mutu Guru (PPMG) Wilayah IV Langsa . Kegiatan tersebut guna melahirkan guru profesional dalam rangka meningkatkan mutu Pendidikan Nasional.

Kepala UPTD PPMG Wilayah IV Langsa Zulkifli, S.Pd, M.Pd  dalam sambutannya mengatakan, ada 4 pilar pendidikan Aceh yang harus dikembangkan, yang pertama perluasan akses pendidikan.

“Tidak ada alasan anak tidak bisa sekolah, tidak ada alasan tiada tempat untuk belajar, saat ini pemerintah terus membangun gedung-gedung sekolah dan menyediakan fasilitas pendidikan lainnya agar semua anak-anak Aceh bisa belajar dan menuntut ilmu. Ini menjadi tanggung jawab kita mendorong mereka agar mau bersekolah, karena dengan pendidikan, mereka bisa menjawab tantangan di era global ini”.Jelas Zulkifli.

Zulkifli menambahkan, pilar yang kedua Mutu dan Relevansi. Suatu kemampuan guru dalam mengajar agar bagaimana muridnya menjadi cerdas dan berdaya saing.

jangan sebaliknya, bagaimana murid mau cerdas kalau gurunya tidak berkualitas,  jadi kami terus berupaya meningkatkan kualitas guru yakni melalui pelatihan-pelatihan dan diklat dengan memberikan metode-metode belajar yang baik” . Ujar nya.

Kemudian  pilar ketiga Tata Kelola Pendidikan dan Pelayanan Publik dan keempat Penyelenggaraan Pendidilan yang Islami. Bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai islam dalam pelajaran sekolah dan juga bagaimana kemampuan guru menyiapkan peserta didiknya secara total tentang keislaman terutama pemahaman yang mendalam tentang akidah, menyakini benar bahwa ajaran islam sesuai dengan kehidupan kita. Guru juga harus bisa menyadarkan anak-anak Tentang pentingnya agama dalam membangun generasi yg baik.

 “Agama bukan hanya sekedar ritual, tetapi harus di jadikan pedoman dalam hidup”. Jelas Zulkifli.

Sementara itu Wakil Walikota Langsa Drs. Marzuki Hamid, MM dalam sambutannya sekaligus membuka acara tersebut mengatakan, selama ini kita melihat semangat dan tanggung jawab masyarakat terutama orang tua dan guru masih dirasa kurang terhadap perilaku anak-anak saat ini.

“Kita tidak lagi melihat ada orang tua atau yang dituakan menegur anak-anak yang berkeliaran pada saat jam-jam waktu shalat misalnya, ini seharusnya menjadi kepedulian kita bersama, bagaimana kita memberikan pengawasan terhadap anak-anak berkaitan dengan perilaku yang terjadi sehari-hari”. Jelas Marzuki.

Marzuki menambahkan, semangat pengorbanan dan pengabdian pada guru-guru terdahulu perlu ditiru dan dijadikan contoh serta tauladan bagi kita guna memberikan yang terbaik bagi nusa dan bangsa ini serta bagi generasi penerus di masa depan.

Jangan seorang guru hanya berorientasi pada materi semata, tapi semangat pengorbanan dan pengabdiannyalah yang harus diutamakan”. Pinta Marzuki.

Marzuki berharap bagi para guru khususnya guru Pendidikan Agama Islam harus menjadi contoh dan tauladan ditempat tinggal mereka.

Jangan Sampai guru agama sendiri tidak pernah datang ke mesjid untuk shalat berjamaah”. Ungkap Marzuki.

Pemateri dalam kegiatan tersebut Drs. Abd. Rahman Hanafiah, M.Pd dan Drs. Mardin, MA Kepala Seksi PAI pada SMA/SMALB/SMK Bidang PAIS, Dr. Buhori Muslim, M.Ag dan Dr.M.Duskri, M.Kes Dosen FITK UIN Ar Raniry Banda Aceh  serta Asnawi. S.Ag, M.Pd pengawas PAI Kota banda Aceh dan Juhaimi, S.Ag Kepala Seksi Sistem Informasi PAI pada Bidang PAIS.


Hadir dalam acara pembukaan diklat tersebut Kepala Dinas Pendidikan Kota Langsa Drs.Saifuddin Razali, MM, M.Pd, para Kepala Sekolah se Kota Langsa dan undangan lainnya.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar