var addthis_config = {"data_track_addressbar":true};

toneng.blogspot.com

Sabtu, 03 Maret 2012

SMKN 2 Langsa Luncurkan “Wave++SMK”

“Wave++SMK”

Kota Langsa - Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Langsa meluncurkan “Wave++SMK” atau alat pengubah air menjadi bahan bakar (1/3) lalu ke mesyarakat. ‘Wave” merupakan singkatan dari Water As a Vehicle’s Fuel, mengacu pada fungsi alat tersebut yang menjadikan AIR sebagai bahan bakar, sedangkan nama SMK dilekatkan pada alat ini sebagai bentuk apresiasi kepada SMKN 2 Langsa sebagai institusi yang telah mengembangkan dan merakit alat tersebut.

Alat ini menghasilkan bahan bakar berupa gas dengan cara elektrolisa, yaitu memisahkan molekul cairan dengan menggunakan energi listrik. Listrik untuk proses ini diambil dari sisa kapasitas aki yang tidak terpakai untuk kebutuhan listrik mobil.

Bahan bakar gas hasil elektrolisa ini dimasukkan kedalam filter udara, diaduk dengan oksigen untuk disemprotkan ke ruang bakar tempat bensin atau solar mengandung hidrogen yang membuat pembakaran menjadi lebih sempurna. Itulah sebabnya mengapa Wave++SMK dapat menghemat penggunaan bahan bakar sampai 50% dan menurunkan emisi lebih dari 80%.

Menurut Kepala Sekolah SMKN 2 Langsa Makmur Lingga, S.Pd, M.Pd, target utama yang ingin dicapai dengan adanya peluncuran ini bukanlah penjualan alat, tapi diharapkan melalui peluncuran tersebut masyarakat akan sadar bahwa teknologi yang sudah ada sejak Faraday menemukan hukum Elektrolisa pada tahun 1933 dan produknya sudah tercatat di lembaga paten Amerika sejak lebih dari 90 tahun ini benar-benar ada.

Melihat besarnya potensi teknologi ini untuk menjadi solusi atas masalah energi, khusunya persoalan BBM selalu menjadi masalah rutin bangsa ini yang berlangsung terus-menerus yang mempengaruhi segala sendi kehidupan masyarakat indonesia.

Penemuan ini tentu akan sangat bermanfaat bagi masyarakat di tengah krisis BBM dunia, terlebih harga minyak yang terus melonjak tinggi. Di samping itu, penemuan ini juga mendukung program Pemerintah Indonesia dalam mengurangi beban subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). Dan disaat bersamaan dapat melakukan penyelamatan bumi dari efek Pemanasan Global.

Karena itu, langkah yang ingin dilakukan setelah acara peluncuran tersebut adalah membagi pengetahuan dan aplikasi teknologi ini kepada 8.769 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang tersebar di seluruh Indonesia, melalui pelatihan perakitan, produksi dan pemasangan alat kepada kenderaan bermotor. Dengan harapan alat tersebut dapat segera diproduksi secara massal agar seluruh masyarakat Indonesia cepat terlepas dari jeratan masalah BBM yang selalu menghantui.

Berawal di tahun 2007, saat Kepala Sekolah SMKN 2 Langsa Makmur Lingga mempunyai program 3 + 1 (tiga plus satu), yang artinya tiga tahun sekolah, ditambah satu tahun magang. Saat itulah Beliau bekerja sama dengan Pronto Engineering untuk sertifikasi profesi.
Selama masa kerja sama tersebut, Makmur memperhatikan teknologi bahan bakar air sedang berkembang pesat di dunia. Jika teknologi ini terus dikembangkan, pastinya dapat membantu persoalan BBM yang selalu menjerat bangsa ini, pikirnya.

Karena itu, Makmur Lingga bersama tim ahli dari Pronto Engineering mendirikan Green Energi Institute (GEI), sebuah lembaga penelitian dimana Makmur Lingga juga menjabat sebagai Direktur Pengembangan Program. Selanjutnya SMKN 2 Langsa bekerja sama dengan GEI meneliti dan mengembangkan teknologi ini dengan berpatokan pada hukum elektrolisa Faraday dan meneyempurnakan teknologi Sel HHO Stanley Meyer.

Sedangkan tujuan akhir yang ingin dicapai oleh SMKN 2 Langsa dan Green Energy Institute melalui peluncuran Wave++SMK ini, adalah bagaimana supaya pemerintah Indonesia atas dorongan masyarakat mau mendeklarasikan Indonesia sebagai negara pertama yang mengeluarkan kebijakan menggunakan air sebagai bahan bakar. Sehingga dengan begitu Indonesia akan menjadi magnet bagi semua peneliti dan pengembang teknologi bahan bakar air di seluruh dunia, dengan begitu Indonesia akan bisa menjadi negara terdepan dalam penguasaan teknologi bahan bakar air ini.

Ini tentu merupakan tantangan berat bagi kita. Namun jika pemerintah, kaum pemuda dan seluruh lapisan masyarakat dapat menghargai dan mendukung apa yang telah dimulai oleh SMKN 2 Langsa dan Green Energy Institute demi membangun Indonesia yang hijau, kreatif, inovatif dan produktif, maka bukan hal yang mustahil bagi Indonesia untuk bisa berdiri di atas kaki sendiri dan sejajar dengan bangsa lain dalam penguasaan teknologi.(red) 

2 komentar:

  1. Produksi HHO Generator WaVe++SMK telah discontinued sejak maret 2012, dan diganti dengan Hydrogen Generator WaVe++SMK yang lebih sempurna dan efisien dari pendahulunya.
    Selengkapnya di http://www.h2generator.web.id/Mengapa+harus+WaVe2B2BSMK

    BalasHapus